Dark/Light Mode

Resmikan Perpustakaan, Bupati Sampang: Untuk Wujudkan Manusia Berkualitas

Kamis, 23 November 2023 17:44 WIB
Bupati Sampang Junaedi (kiri) bersama Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando meresmikan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Sampang, Kamis (23/11). (Foto: Dok. Perpusnas)
Bupati Sampang Junaedi (kiri) bersama Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando meresmikan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Sampang, Kamis (23/11). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senyum mengembang Bupati Sampang Junaedi ketika meresmikan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Sampang bersama Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando, Kamis (23/11). Junaedi menyatakan, Gedung Layanan Perpustakaan ini merupakan bentuk kesungguhan masyarakat Sampang untuk mewujudkan manusia berkualitas melalui literasi.

"Sumber daya manusia unggul akan meningkatkan produktivitas yang berujung pada naiknya angka Indeks Pembangunan Manusia atau IPM," ujar Junaedi, seperti keterangan yang diterima redaksi, Kamis (23/11).

Dia lalu berpesan, di era saat ini, perpustakaan harus lebih inovatif dan dekat dengan masyarakat. Peningkatan koleksi buku referensi, baik cetak maupun digital, serta pembangunan akses WiFi merupakan hal yang perlu dilakukan.

Baca juga : Kemenko PMK: Pemuda Harus Kolaborasi Wujudkan Transisi Energi Berkeadilan

Paradigma perpustakaan tidak lagi melulu berfokus pada pengelolaan koleksi, tapi juga bagian inovasi layanan kepada masyarakat. Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) sudah benar-benar dirasakan membentuk kreativitas dan kemandirian masyarakat. 

"TPBIS adalah bentuk implementasi lain kedalaman pengetahuan seseorang karena salah satunya menghasilkan produk barang," ujar Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando.

Sebagai lembaga pembina semua jenis perpustakaan, Perpusnas mempunyai tanggung jawab yang besar agar literasi dari waktu ke waktu mengalami peningkatan. Dengan rumusan paradigma baru, membuat peran perpustakaan menjadi semakin jelas di masyarakat. Porsi tugas perpustakaan melakukan transfer knowledge (pengetahuan yang ada di perpustakaan sampai kepada masyarakat).

Baca juga : Sukses Tekan Pernikahan Anak, Bupati Purbalingga Raih Manggala Karya Kencana

Namun, melakukan hal ini tentu tidak mudah. "Ini tantangan bagi pustakawan, pengelola perpustakaan dan pegiat literasi untuk menyampaikan," ujar Pustakawan Utama Perpusnas Yoyo Yahyono.

Yahyono mengatakan, Perpusnas terus melakukan percepatan gerakan literasi. Semua pegiat literasi dirangkul. “Kami ajak para pegiat literasi berkeliling untuk melihat kondisi secara langsung. Terutama di masjid dan di pondok pesantren yang kondisinya memprihatinkan,” ucapnya.

Akademisi dari Universitas Trunojoyo Madura Iriani Ismail membeberkan masalah yang terjadi di lapangan. Kata dia, ada kondisi di sebuah sekolah yang ruang perpustakaannya tidak boleh dikunjungi siswa sehingga tetap terjaga rapi. “Ada pula yang siswanya berkunjung karena dipaksa, sebab buku yang disediakan hanya buku pelajaran," ujarnya.

Baca juga : Serdang Bedagai Jadikan Perpustakaan Pusat Transformasi Kemajuan Masyarakat

Sedangkan Kepala Bidang Deposit, Pengembangan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur Melkion Donald menyatakan, perpustakaan harus dipandang sebagai organisme hidup. “Yang tumbuh dan berkembang dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat itu sendiri," ucapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.