Dark/Light Mode

L’Oréal-UNESCO For Women in Science

4 Peneliti Perempuan Indonesia Raih Pendanaan Riset Masing-masing Rp 100 Juta

Rabu, 6 Desember 2023 22:17 WIB
Empat ilmuwan perempuan berhasil memenangkan pendanaan riset masing-masing senilai Rp 100 juga dari L`Oréal-UNESCO For Women in Science. (Foto: Istimewa)
Empat ilmuwan perempuan berhasil memenangkan pendanaan riset masing-masing senilai Rp 100 juga dari L`Oréal-UNESCO For Women in Science. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - L’Oréal-UNESCO For Women in Science kembali mendukung kiprah para perempuan peneliti Indonesia yang merupakan salah satu sosok pahlawan di bidang sains. Tahun ini, empat ilmuwan perempuan berhasil memenangkan pendanaan riset masing-masing senilai Rp 100 juga.

Mereka adalah Karlia Meitha (Institut Teknologi Bandung/ITB), Widiastuti Setyaningsih (Universitas Gadjah Mada/UGN), Fitri Aulia Permatasari, (ITB), Pietradewi Hartrianti (Indonesia International Institute for Life Sciences). Keempat pemenang tersebut mengusung penelitian dengan memanfaatkan potensi biodiversitas yang menghadirkan berbagai terobosan inovatif di bidang ketahanan pangan dan kesehatan yang berkelanjutan.

Sejak 2004, L’Oréal-UNESCO For Women in Science, yang merupakan kerja sama L’Oréal Indonesia dan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) telah memberikan dukungan pendanaan kepada 71 ilmuwan perempuan di Indonesia. Dukungan ini telah membantu para perempuan peneliti dalam melakukan penelitian dan eksplorasi ilmiah, mendorong inovasi, dan mengatasi tantangan di bidang ilmu pengetahuan. Kegiatan L’Oréal-UNESCO For Women in Science dirancang untuk mengakselerasi pertumbuhan jumlah perempuan peneliti di Indonesia.

Baca juga : Aria Frances Wongso, Atlet Ice Skating Termuda Indonesia Sabet Medali Di ISU

Kuantitas dan kompetensi peneliti perempuan terus menjadi perhatian, karena pada 2021, UNESCO mencatat hanya 33,3 persen dari peneliti di seluruh dunia adalah perempuan. Kabar baiknya, untuk Indonesia, berdasarkan Data Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) 2023, terjadi peningkatan persentase perempuan peneliti 45 persen.

Ketua Harian KNIU Kemendikbudristek Itje Chodidjah menyebut, peningkatan ini menunjukkan program L’Oréal-UNESCO For Women in Science memberikan dampak positif melalui platform khusus untuk mendorong inovasi dalam kemajuan ilmu pengetahuan, baik dalam kategori life sciences maupun non life sciences.

“Dukungan fasilitas penelitian, pendanaan, dan lingkungan kerja yang kondusif adalah kunci kesuksesan penelitian. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam menciptakan penelitian yang inovatif, berdampak luas, dan berpotensi mengubah dunia,” ungkap Itje, dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (6/12).

Baca juga : 2 Perenang Indonesia Rajai Oceanman 10K

President Director L’Oréal Indonesia Junaid Murtaza percaya, dunia membutuhkan sains dan sains membutuhkan perempuan. Dalam mencapai kesuksesan program For Women in Science di Indonesia, pihaknya sangat bersyukur atas kemitraan dengan KNIU dan Kemendikbudristek.

“Lebih dari sebatas kemitraan, dengan sinergi ini, kami berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendorong kenaikan jumlah maupun kapabilitas peneliti perempuan, memajukan dunia sains di Indonesia, dan menjadi katalis lahirnya berbagai inovasi yang akan berguna bagi banyak khalayak,” ucapnya.

Pada tahun ini, dengan memanfaatkan potensi keanekaragaman hayati Indonesia, keempat proposal penelitian National Fellows L'Oréal-UNESCO for Women In Science 2023 menghadirkan terobosan di bidang ketahanan pangan dan kesehatan. Hal ini membawa kebaruan yang menarik dan berbeda dibanding proposal penelitian sebelumnya. Sumber biodiversitas umumnya dapat terurai secara alami, ramah lingkungan, dan memiliki potensi untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Baca juga : Taman Safari Indonesia Raih Penghargaan Internasional dari MATFA

“Selain itu, penggunaannya dapat mendukung keberlanjutan sumber daya dan berpotensi menggantikan bahan-bahan konvensional yang kurang ramah lingkungan. Indonesia juga dikenal sebagai negara mega-biodiversitas. Kekayaan alam yang berlimpah yang dimiliki Indonesia memiliki potensi dalam mengembangkan penelitian di bidang life science maupun non-life science, misalnya untuk mendukung ketahanan pangan di tingkat nasional maupun global,” jelas Dewan Juri for Women in Science Prof Fenny M Dwivany.

Corporate Responsibility Director L’Oréal Indonesia Fikri Alhabsie berharap, program L’Oréal-UNESCO for Women in Science ini menjadi pendorong serta membuka akses bagi lebih banyak perempuan peneliti Indonesia untuk mengukir prestasi, membawa inovasi, dan berkontribusi tidak hanya di tanah air, tetapi juga di kancah internasional. Kata dia, hingga saat ini, 5 pemenang L’Oréal-UNESCO for Women in Science berasal dari Indonesia telah meraih penghargaan global, membuka peluang bagi perempuan peneliti Indonesia lain untuk mengukir prestasi di tingkat internasional.

“Bukan tidak mungkin, selama beberapa tahun kedepan kita dapat melihat lebih banyak lagi perempuan peneliti asal Indonesia mengambil peran di kancah internasional. Melalui kegiatan ini, kami berharap kontribusi para pemenang L’Oréal-UNESCO For Women in Science dari berbagai bidang penelitian selain dapat memberikan dampak positif yang besar, namun turut mengambil bagian dalam menjaga keberlanjutan bagi masa depan Indonesia," tutupnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.