Dark/Light Mode

Soal Kenaikan Kasus Covid

Prof. Tjandra: Kita Perlu Waspada, Tapi Jangan Cepat Tarik Kesimpulan

Kamis, 7 Desember 2023 19:40 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: dok. pribadi)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: dok. pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020, Prof. Tjandra Yoga Aditama menyoroti pemberitaan soal kenaikan kasus Covid di Singapura, Malaysia, dan Indonesia berdasarkan data satu minggu. Menurutnya, secara keseluruhan, angka Covid-19 global justru tengah mengalami sedikit penurunan. 

Kesimpulan ini diperoleh dari publikasi WHO pada akhir November 2023, yang membandingkan data 28 hari atau jauh lebih lama dari seminggu, antara 28 Oktober sampai 19 November 2023 dengan 28 hari sebelumnya. Data tersebut menunjukkan adanya penurunan jumlah kasus sebanyak 13 persen dan susutnya angka kematian sebanyak 72 persen.

Terkait data konkret penurunan kasus Covid ini, WHO menyampaikan tiga hal. Pertama, penurunan angka ini jangan diinterpertasikan sebagai penegasan atas turunnya angka Covid dunia. Prof. Tjandra mengatakan, penurunan angka ini masih perlu dianalisis mendalam, karena dapat disebabkan oleh berbagai faktor.

Baca juga : Program TEKAD Menjanjikan, KPB Pertimbangkan Perluasan Lahan

Pertama, peningkatan imunitas karena alamiah tertular atau vaksinasi. Kedua, secara umum, pelayanan kesehatan telah membaik. Ketiga, tentu bisa karena sistem pencatatan.

"Dengan pola pikir yang sama (baik untuk kasus naik atau turun), sebaiknya kita melakukan analisis mendalam, terhadap fakta kenaikan kasus di Singapura, Malaysia dan juga negara kita," ujar Prof. Tjandra, yang juga Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Menurutnya, kenaikan kasus juga dapat terjadi karena berbagai sebab, meski dengan analogi yang sebaliknya. Misalnya saja, dipicu oleh penurunan imunitas karena situasi penularan alamiah sudah rendah, atau umur vaksinasi yang sudah lama. Terutama, kalau vaksinasinya belum lengkap atau cakupan booster-nya rendah seperti di negara kita.

Baca juga : Prof. Hikmahanto: Bukan Urusan Indonesia, Tapi Pemerintah Jangan Diam Saja

Secara umum,  pelayanan kesehatan juga sedang menghadapi banyak masalah infeksi paru dan saluran napas, karena masuk musim penghujan dan sebagainya. Bisa juga, kasus Covid melonjak karena sistem pencatatan. Umpamanya saja, karena berita di Singapura, jumlah orang yang melakukan tes Covid menjadi lebih banyak.

Bukan tak mungkin, angka Covid saat ini memang sedang naik. Namun, Prof. Tjandra kembali mengingatkan, angka di Singapura diambil berdasarkan evaluasi mingguan di pekan ke-47 pencatatan epidemiologi mereka. 

"Dengan analisis di atas, kita memang perlu waspada. Tetapi, di saat yang sama, analisis ilmiah perlu dilakukan secara mendalam. Jangan cepat mengambil kesimpulan, berdasarkan data dan informasi yang belum memadai," pungkas Prof. Tjandra. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.