Dark/Light Mode

Wisuda Ke-40 Unikom Di Bandung

Mahfud Ingatkan Para Sarjana Harus Jadi Intelektual Bermoral

Sabtu, 9 Desember 2023 12:21 WIB
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 sekaligus Menko Polhukam Mahfud MD orasi ilmiah di hadapan ratusan mahasiswa pada Sidang Terbuka Senat Wisuda Ke-40 Universitas Komputer Indonesia Unikom, Hotel Harris, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/12/2023). Foto: Faqih Mubarok/RM
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 sekaligus Menko Polhukam Mahfud MD orasi ilmiah di hadapan ratusan mahasiswa pada Sidang Terbuka Senat Wisuda Ke-40 Universitas Komputer Indonesia Unikom, Hotel Harris, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/12/2023). Foto: Faqih Mubarok/RM

RM.id  Rakyat Merdeka - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 sekaligus Menko Polhukam Mahfud MD orasi ilmiah di hadapan ratusan mahasiswa pada Sidang Terbuka Senat Wisuda Ke-40 Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Hotel Harris, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/12/2023).

Mahfud mengaku, materinya berisi orasi ilmiah akdemik. Bukan orasi politik praktis elektoral.

"Sebelum memulai, saya tegaskan ini orasi ilmiah, bukan orasi politik elektoral. Yang hadir di sini sudah punya pilihan sesuai hati nurani masing-masing," ungkap Mahfud mengawali orasinya di Sidang Terbuka Senat Wisuda Ke-40 Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Hotel Harris, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/12/2023).

Dalam kesempatan ini, Mahfud mengimbau, para lulusan sarjana wajib menjadi intelektual yang bermoral. Sebab, mendapat ijazah dan ilmu saja tidak cukup Orang bisa jadi sarjana, tapi belum tentu intelektual.

"Sarjana itu ijazah. Skill ada, tapi belum menggambarkan moralitas. Intelektual itu menggambarkan watak pendidikan bermoral," tutur Mahfud.

Baca juga : Ini Agenda Capres Anies Di Kuningan, Cirebon Dan Indramayu Hari Ini Hingga Besok

Sebab, diingatkan Mahfud, dari jumlah koruptor sebanyak 1.250 orang, 84 persen itu sarjana. Bahkan ada yang profesor. Para pelaku korupsi ini jelas tidak intelek dan tak punya moralitas dan integritas untuk bertanggung jawab terhadap masyarakat.

Mahfud berharap, para wisudawan bukan hanya mendapat gelar sarjana, tetapi juga intelektual. Punya tanggung jawab moral memajukan bangsa dan negara. Sesuai konstitusi, mencerdaskan kehidupan bangsa. Bukan hanya otak, tetapi juga watak.

"Orang yang ilmunya dalam, pasti punya moral dan integritas. Karena dia selalu beriman kepada Allah. Tidak melakukan tindakan destruktif, kalau di pemerintahan, bersih dari korupsi dan intrik politik yang merugikan masyarakat dan bangsa," tambahnya.

Mahfud lantas bicara soal Prasyarat menuju Indonesia Emas. Yakni pertumbuhan ekonomi merata, pemberantasan korupsi, penegakkan hukum, dan demokrasi berkualitas.

Soal pertumbuhan ekonomi yang merata, pendapat perkapita saat 45 diharapkan sudah mencapai 23.300 dolar AS. Sekarang baru 4.600 dolar AS.

Baca juga : Mahfud Ingatkan Pentingnya Peran Pesantren Dalam Membangun Bangsa

Selain itu, angka partisipasi pendidikan nanti, 74 persen lulusan SMA masuk ke Perguruan Tinggi dengan mudah. Sekarang baru 11 sampai 13 persen.

"Maka pertumbuhan ekonomi rata-rata harus mencapai 6 persen menuju 2045," katanya.

Untuk itu, penegakan hukum harus tegak. Kalau tidak maka negara mengalami disorientasi. Ketika dibiarkan akan terjadi distrust atau ketidakpercayaan. Ketika terus berlangsung, terjadilah disobedience, atau perlawanan. Maka akan berlanjut pada disintegrasi. Inilah urutannya hancurnya negara.

"Banyak negara hancur karena penegakan hukumnya bobrok. Saat terjadi ketidakadilan, rakyat pasti melawan," ungkapnya sembari memberi contoh negara-negara timur tengah yang runtuh akibat pemerintahannya tak adil.

Kemudian, soal pemberantasan korupsi. Indeks persepsi korupsi Indonesia masih di angka 34 dari 100. Korupsi masih berlangsung dari pusat hingga ke daerah di berbagai lembaga.

Baca juga : Jubir TPN Ganjar-Mahfud Ingatkan Publik Jangan Takut Perjuangkan Demokrasi

"Pemberantasan korupsi itu jangan sampai main-main. Kalau penegakan hukum ditegakkan, 50 persen masalah selesai," ingatnya.

Syarat selanjutnya, demokrasi yang berkualitas. Demokrasi harus benar, bukan transaksional dan jauh dari kata teror. Keputusan keputusan yang diambil hatus terbuka bukan selintutan.

"Dan terakhir, toleransi dijaga. Indonesia ini paling jamak dan plural. Jumlah suku 1.360. Agama semua dengan seluruh sekte dan alirannya ada. Bahasanya 762 bahasa daerah," tambahnya.

Sebagai penutup, Mahfud mengingatkan, Pemilu 2024 harus berjalan bermartabat dan berkualitas.

"Semua orang boleh memilih siapa pun dan partai apapun. Tidak boleh ada tekanan dan intimidasi Rakyatnya juga harus sadar. Jangan mau transaksional," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.