Dark/Light Mode

Gencatan Senjata Dimulai, Militer Israel Ingatkan, Perang Di Gaza Belum Berakhir

Jumat, 24 November 2023 14:38 WIB
Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel IDF Avichay Adraee (Foto: Net)
Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel IDF Avichay Adraee (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Avichay Adraee mengingatkan, perang di Gaza masih belum berakhir. Meski gencatan senjata yang dijadwalkan berlangsung selama empat hari, telah dimulai pada hari ini, Jumat (24/11/2023) pukul 7 waktu setempat.

Gencatan senjata ini akan diikuti pembebasan sandera kelompok pertama, yang terdiri dari 13 tawanan, pada pukul 4 sore.

“Jeda kemanusiaan ini hanya bersifat sementara. Jalur Gaza bagian utara adalah zona perang yang berbahaya, dilarang bergerak ke utara. Demi keselamatan, Anda harus tetap berada di zona kemanusiaan, yang ada di bagian selatan,” kata Adraee dalam bahasa Arab kepada warga Gaza, seperti dikutip BBC, Jumat (24/11/2023).

Baca juga : Israel Banyak Ngeles

Sebelumnya, pada Selasa (21/11/2023), Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, perang dengan Hamas Palestina akan terus berlanjut, hingga seluruh tujuannya tercapai. Seluruh warga Israel yang menjadi korban sandera, juga harus dibebaskan.

"Kami akan melanjutkan perang, sampai kami mencapai semua tujuan: menghilangkan Hamas, mengembalikan semua sandera, dan memastikan tidak ada elemen di Gaza yang mengancam Israel," kata Netanyahu dalam konferensi pers tentang pembebasan sandera, sebagaimana disampaikan melalui akun X @IsraeliPM.

Ini adalah jeda pertama pertempuran Israel-Palestina, setelah hampir tujuh minggu perang. Perjanjian gencatan senjata sementara ini mencakup pembebasan 50 perempuan dan anak-anak, dari total sekitar 240 orang yang disandera Hamas, dalam serangan 7 Oktober. Sebagai imbalan, Israel akan membebaskan 150 tawanan perempuan dan remaja Palestina.

Baca juga : Gencatan Senjata, Israel Siap Bebaskan 39 Tahanan Palestina

Gencatan senjata juga akan memuluskan akses bantuan kemanusiaan kepada 2,2 juta warga Palestina di Jalur Gaza.

Hamas – yang digolongkan oleh Israel, AS dan negara-negara Barat lainnya sebagai organisasi teroris – mengatakan, kesepakatan gencatan senjata akan memberikan waktu bagi Palestina untuk pulih setelah serangan udara dan darat Israel yang dilaporkan telah merenggut lebih dari 14.500 korban jiwa. 

Serangan tersebut dilancarkan Israel secara membabi buta, sebagai balas dendam atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan 240 tersandera.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.