Dark/Light Mode

Literasi Tingkatkan Kecakapan Hidup & Kreativitas Penciptaan Barang/Jasa

Sabtu, 16 Desember 2023 13:48 WIB
Peresmian Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (16/12). (Foto: Dok. Perpusnas)
Peresmian Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (16/12). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemaknaan literasi kini mengalami pergeseran. Literasi tidak lagi sebatas baca tulis, tapi kemampuan untuk menggunakan informasi baik secara teks maupun non teks (simbol, gambar) untuk kecakapan hidup. Kecakapan hidup inilah yang dipakai untuk meningkatkan kapasitas barang/jasa lewat kreativitas yang dimunculkan. 

"Justru siapa pun akan terlihat kurang memiliki literasi ketika belum mampu memahami literasi non teks, seperti simbol lalu lintas," ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Endang Aminudin Aziz, dalam peresmian Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (16/12). 

Membangun literasi memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh proses bertahun-tahun. Oleh karena itu, Endang menginginkan model literasi yang terintegrasi dinsemua aktor literasi. Gerakan (program) literasi yang meningkatkan taraf hidup manusia.

Baca juga : Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Sampoerna University-JUFE China Teken MoU

"Tahun 2024, kita akan garap program ini secara kreatif dan benar. Karena tingkat literasi baru akan terbangun manakala orang yang diajak literasi mengerti," tambah Endang. 

Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman menegaskan, pada 2030, Sumedang akan menjadi kabupaten literasi. Realitanya, setiap sudut kampung harus ada satu perpustakaan.

"Mulai tahun depan, Sumedang akan mencanangkan sebagai tahun literasi. sebagai upaya menuju kabupaten literasi pada tahun 2030," ungkap Herman. 

Baca juga : Kementerian Kudu Gercep Realisasikan Anggarannya

Dalam grand design literasi Sumedang, Herman menginginkan literasi tidak hanya bermain di ranah Dinas Perpustakaan, tapi juga sektor lain semisal Dinas Kesehatan, yang wajib memberikan informasi pengetahuan terkait gizi anak agar tidak terjadi stunting. Atau Dinas Pertanian dengan pemberian pelatihan budidaya pertanian atau peternakan tepat guna kepada masyarakat. 

Pemda Sumedang sudah menetapkan 26 desa untuk aktivitas ketahanan pangan sebagai program satu desa satu hektar yang melibatkan mahasiswa dari program merdeka belajar. "Esensi dari seluruh program di Sumedang berbasis literasi. Karena kami ingin Sumedang menjadi contoh terbaik penyelenggaraan literasi secara terpadu," jelas Herman. 

Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Sumedang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 9,5 miliar. 

Baca juga : Berkenalan Dengan Penghuni Alam Lain

Kondisi perpustakaan di Indonesia memang masih jauh panggang dari api. Beda ketika melihat kondisi perpustakaan di luar negeri yang menjadi daya tarik untuk dikunjungi. Sedangkan, di Indonesia, baru mau bangkit setelah ada stimulus berupa DAK yang diberikan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.