Dzulmi Eldin, Walkot Medan Yang Kena OTT, Hartanya Rp 20 Miliar

RM.id  Rakyat Merdeka - Walikota Medan Dzulmi Eldin yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (16/10) dini hari tadi, punya harta kekayaan sekitar Rp 20 miliar.

Angka ini didapat dari laman laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), yang diakses melalui acch.kpk.go.id.

Dalam laman itu disebutkan, harta kekayaan Dzulmi Eldin melonjak drastis selama satu tahun. Berdasarkan laporan tahun 2016, harta Dzulmi tercatat Rp 9.470.065.500. Tahun berikutnya,  harta Dzulmi naik menjadi Rp 20.283.104.516. Atau melonjak hingga Rp 10 miliar, dalam satu tahun.

Baca juga : OTT Kepala BPJN Wilayah XII Terkait Paket Pekerjaan Jalan Multiyears, Nilainya Rp 155 Miliar

Sedangkan harta yang dia laporkan pada 2018, hanya naik Rp 100 jutaan, yakni Rp 20.398.766.565.

Deretan harta kekayaan Dzulmi pada  tahun 2018, didominasi oleh harta tidak bergerak berupa 14 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Medan, Deli Serdang, dan Jakarta Selatan dengan nilai Rp 11.581.954.000.

Untuk harta bergerak, Dzulmi melaporkan memiliki empat motor dan satu mobil jenis Toyota Kijang dengan nilai Rp 193 juta. Harta bergerak lainnya milik Dzulmi, dilaporkan berjumlah Rp 4.961.516.000.

Baca juga : Supendi, Bupati Indramayu Yang Diciduk KPK, Punya Harta Rp 8,5 Miliar

Dzulmi juga tercatat memiliki kas atau setara kas lainnya senilai Rp 3.663.296.565. Politisi Golkar ini tercatat tak memiliki utang. Jadi, total harta kekayaan Dzulmi per tahun 2018 adalah Rp 20.399.766.565.

Dzulmi dan enam orang lainnya juga diamankan dalam OTT, Rabu (16/10) dini hari tadi. Dalam operasi senyap tersebut, tim komisi antirasuah mengamankan uang senilai lebih dari Rp 200 juta.

Uang tersebut diduga terkait suap setoran dari dinas setempat untuk Wali Kota Medan. Diduga, uang itu merupakan bagian dari praktik setoran beberapa dinas, yang sudah berlangsung beberapa kali.

Baca juga : Diduga Monopoli, Malaysia Ancam Denda Grab Rp 290 Miliar

Rabu (16/10) pagi ini, Dzulmi dibawa ke Jakarta menggunakan pesawat. Sementara enam orang lainnya yang ikut diamankan dalam operasi senyap tersebut, masih dilakukan pemeriksaan di Mapolrestabes Medan.

Enam orang lainnya yang diamankan itu terdiri dari unsur kepala dinas pekerjaan umum (PU), protokoler, ajudan Wali Kota, serta pihak swasta.

KPK mempunyai waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum pihak-pihak yang diamankan terkait OTT di Medan, Sumatera Utara. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.