Dark/Light Mode

Ketua Harian DMI Syafruddin Kambo: Saya Memilih Netral Dalam Pilpres 2024

Rabu, 20 Desember 2023 10:47 WIB
Syafruddin Kambo (Foto: Ist)
Syafruddin Kambo (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen (Purn) Syafruddin Kambo menyatakan bersikap netral dengan tidak mendukung salah satu pasangan capres dan cawapres dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

Penegasan ini disampaikan Syafruddin menjawab wartawan menyusul sikap Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 dan Ketua Umum DMI Jusuf Kalla (JK) yang melabuhkan dukungan politiknya kepada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

“Saya menghargai arah politik Pak JK. Itu sikap pribadi dan hak konstitusional beliau. Jadi tidak terkait dengan DMI. Saya sendiri memilih bersikap netral. Sebagai Wakil Ketua Umum dan Ketua Harian, saya berupaya menjaga netralitas DMI,” kata Syafruddin kepada, di Jakarta, Rabu (20/12/2023).

Syafruddin mengaku memiliki kedekatan personal dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri, capres Prabowo Subianto dan capres Anies Baswedan.

Baca juga : Bersama Gibran, Prabowo Pede Menang di Pilpres 2024

"Saya akan tetap menjalin silaturahmi dan terus menjaga hubungan baik itu. Tapi untuk sikap politik, saya memilih netral, dan menjamin DMI tidak diseret ke kancah politik,” ungkap Syafruddin.

Sebelumnya, Selasa (19/12/2023) malam, JK menjatuhkan pilihan politiknya kepada pasangan AMIN.

"Jadi hari ini, di Makassar ini, saya menyampaikan sikap (dukung AMIN). Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk anda semua," ungkap JK saat menghadiri acara silaturahim digelar Presidium Gerakan Rakyat Sulawesi Selatan Timnas Pemenangan AMIN, di Gedung Islamic Centre IMIM, Makassar, Selasa malam (19/12/2023).

Dalam kesempatan itu JK bercerita, Anies Baswedan bisa dikatakan adalah murid politiknya.

Baca juga : Survei: 60,2 Persen Publik Percaya Jokowi Tetap Netral Di Pilpres 2024

Selama ini, ia banyak memberikan masukan terkait permasalahan bangsa.

"Boleh dibilang saya mengajarkan politik Anies dulu di Universitas Paramadina tiap Jumat kita makan siang sama-sama. Dan saya memberikan mereka isu-isu dan pengalaman politik tiap Jumat. Dari situ saya mengerti bahwa Anies cepat mengerti persoalan dan memberi dasar pengetahuan untuk menyelesaikannya," ujar JK.

Menurut JK, menjadi presiden tidak mudah. Harus tangguh dan memahami banyak hal terutama terkait dengan ekonomi.

Sebab, saat ini, ekonomi dunia menjadi tidak terkendali atau menurun dikarenakan banyaknya konflik peperangan antarnegara.

Baca juga : Alumni HMI dan MI Sulteng Dukung Menangkan Ganjar-Mahfud Di Pilpres 2024

Makanya, Indonesia membutuhkan pemimpin yang paham dasar-dasar ekonomi.

"Dunia lebih sulit lima tahun akan datang, ekonomi dunia sulit akibat perang di Gaza, Ukraina, belum lagi China dan Amerika yang saling bertentangan. Demikian juga Eropa. Jadinya ekonomi dunia menurun," ungkap Ketua Umum PMI ini.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.