Dark/Light Mode

PBNU: Jangan Rusak Solidaritas Kemanusiaan Dengan Sudutkan Perjuangan Palestina

Kamis, 21 Desember 2023 12:27 WIB
PBNU. Foto: Istimewa
PBNU. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Israel terus melancarkan serangan di Jalur Gaza dan Tepi Barat, Palestina. Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS) melaporkan, warga yang tewas akibat serangan Israel tembus 18.272 jiwa dan sekitar 52.660 lainnya luka-luka.

PCBS mencatat 17.997 korban jiwa Palestina berada di Jalur Gaza dan 275 korban jiwa di Tepi Barat. Mayoritas korban adalah anak-anak, wanita, dan lansia. Sementara itu, sebanyak 7.780 orang dinyatakan hilang. Sejak 7 Oktober 2023 sampai 10 Desember 2023, jumlah warga Palestina yang mengungsi di Jalur Gaza mencapai 1,65 juta orang.

Pengeboman udara, darat, dan laut oleh militer Israel terus berlanjut di seluruh Jalur Gaza, dengan operasi pasukan darat yang berkelanjutan di bagian timur Kota Gaza, meliputi Jabalia, kamp pengungsi Nuseirat, dan wilayah timur Khan Younis.

Wasekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Suleman Tanjung mendesak, PBB harus lebih efektif menghentikan tragedi kemanusiaan ini. Yakni dengan segera melakukan langkah kongkret.

"Saya dengar sudah 18 ribu korban jiwa. Anak-anak, orang tua, rumah sakit hancur. Perlu ada langkah nyata segera menghentikan ini semua," kata Suleman dalam keterangannya, Selasa (12/12/2023).

Baca juga : Mayoritas Gen Z dan Milenial Tertarik Pilih Prabowo Dan Partai Gerindra

Namun, Suleman menyayangkan, di tengah-tengah perjuangan rakyat Palestina, masih ada sekelompok organisasi maupun individu yang mengecam Hamas maupun kelompok lain dalam perjuangan membela rakyat Palestina.

"Saya belum mendalai, tetapi apapun itu mestinya, kesampingkan dulu diskusi yang menegasikan dan mengesampingkan perjuangan saudara-saudara kita di Palestina," imbaunya.

Diketahui, salah satu organisasi yang menyudutkan perjuangan Palestina adalah Kongres Uighur Dunia, Pemerintahan dalam Pengasingan Turkestan Timur, Pusat Penelitian Uighur (di Jerman), serta individu-individu di media sosial yang memojokkan perjuangan kemerdekaan Palestina yang saat ini dimotori Hamas.

Kata Suleman, berbagai pernyataan yang tidak mendukung kemerdekaan Palestina adalah pernyataan pribadi dan organisasi yang tidak mewakili umat Islam secara keseluruhan.

"Mau Hamas, mau apa. Mereka, saudara-saudara kita itu sedang memperjuangan kemerdekaan Palestina," ujarnya.

Baca juga : BPIP Ajak Generasi Milenial Mainkan Permainan Tradisional

Suleman ingin, semua pihak mengedepankan narasi dan ide perdamaian, gencatan senjata, dan dukungan penuh terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.

"Dunia, semua elemen, semua agama, harus mengecam tragedi kemanusiaan dan terus manariskan perdamaian," tegasnya.

Sebelumnya Ketua PBNU K.H. Ahmad Fahrurrozi (Gus Fahrur) mengingatkan jangan sampai sentimen soal Hamas di Palestina merusak solidaritas di Indonesia.

"Jangan dicampuraduk dan dirusak solidaritas kemanusiaan kita dengan sentimen soal Hamas," kata Gus Fahrur menanggapi pernyataan Direktur Center for Uyghur Studies (CUS) Abdulhakim Idris yang dianggap memojokkan Hamas melalui beberapa artikelnya.

Gus Fahrur menjelaskan, pembelaan Hamas hanya sebagai kelompok teroris merupakan hal yang rumit. Komunitas internasional, yang diwakili oleh badan-badan internasional, memang berupaya mengobjektifikasi dan menguraikan definisi terorisme secara ketat, tapi klasifikasinya masih sumir.

Baca juga : PLN UID Jakarta Imbau Pemasangan APK Jaga Jarak Aman Dengan Jaringan Listrik

"PBB beserta Uni Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Australia, Paraguay, Organisasi Negara-Negara Amerika, dan Mesir memasukkan Hamas ke daftar organisasi teroris. Sementara negara-negara lain, seperti Swiss, Norwegia, Rusia, Brasil, Turki, dan Cina tidak memasukkannya," jelasnya.

Ia melanjutkan, labelisasi di Palestina merupakan persoalan lama antara Hamas dan Fatah. Ia pun berharap perbedaan sikap itu dapat bersatu untuk kemerdekaan Palestina.

"Namun, terlepas dari kontroversi Hamas dan Fatah, penindasan Israel atas Palestina harus dihentikan, kejahatan kemanusiaan yang tidak boleh dilakukan,” tegasnya.

Bahkan, kata dia, PBNU menyatakan sikap kepada Palestina adalah soal kemanusiaan. Pihaknya fokus kepada tragedi kemanusiaan saja dan satu kata dengan Pemerintah untuk menolak penjajahan Israel atas bangsa Palestina.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.