Dark/Light Mode

Ungkap Anomali Hasil Survei Di Jatim

Indopol: Bansos Dicabut Angka Undecided Voter Tinggi

Kamis, 25 Januari 2024 13:27 WIB
Direktur Eksekutif Indopol Survey Ratno Sulistyanto. (Foto: Ist)
Direktur Eksekutif Indopol Survey Ratno Sulistyanto. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Indopol Survey Ratno Sulistyanto menyebut pihaknya tak bisa merilis survei mengenai elektabilitas capres-cawapres, periode 8-15 Januari 2024 yang dilakukan terhadap 1.240 responden di 38 provinsi di Indonesia.

Sebab, kata Ratno, terdapat beberapa permasalah teknis yang terjadi di lapangan salah satunya terkait dengan responden. Dia menyebut sejumlah responden, menolak mengisi survei dengan alasan adanya tekanan atau intimidasi, sehingga membuat tingginya angka pemilih yang belum menentukan pilihannya (undecided voter).

"Misalnya di Kabupaten Blitar, ada 85 persen mengatakan tidak menjawab (memilih paslon mana), undecided voter-nya tinggi sekali. Kami lihat Kediri, undecided voter-nya 40 persen," ujar Ratno ketika menerangkan secara virtual dalam diskusi bertajuk 'Anomali Perilaku Pemilih Pemilu 2024 dan Perbedaan Hasil Lembaga Survei', Rabu (24/1/2024)

Baca juga : Hasan Nasbi: Hasil Survei Ipsos Paling Mendekati Survei Cyrus Network

Kemudian untuk Kota Madiun jumlah undecided voter-nya mencapai 43,3 persen, Pacitan 24 persen, Malang 22,9 persen. Mojokerto juga menjadi salah satu wilayah dengan jumlah undecided voter tertinggi sebanyak 55 persen, Jombang 67,5 persen, Bondowoso 70 persen, dan Probolinggo 43,8 persen.

"Apa artinya? Saya konfirmasi dengan temuan di lapangan hasil dari identifikasi surveyor kami, yaitu di Jawa Timur di wilayah Surabaya, Malang, Blitar, Kabupaten Banyuwangi ada penolakan di pihak kelurahan terhadap surveyor kami," kata Ratno.

"Dengan alasan tidak memberikan stempel di lembar acak KK, dengan alasan sudah mendekati pemilu agar wilayahnya tidak terpetakan. Terpetakan apa? Ini kaitannya hampir seluruhnya mengatakan takut ada imbas pada bansos," sambung Ratno.

Baca juga : Jika Raih Undecided Voters, Prabowo-Gibran Berpeluang Menang 1 Putaran

Dari hasil penelusuran, Ratno menyebut rata-rata para surveyor ditolak oleh kelurahan, RT RW sampai warga, karena mereka tidak ingin persoalan survei jadi persoalan politik, yang berimbas kepada bantuan dari pemerintah.

"Jawabanya adalah kami tidak ingin terlibat dalam politik, karena kami tidak ingin dicabutnya bansos (bantuan sosial) dan PKH (Program Keluarga Harapan), seperti desa tetangga. Yang pada saat pilkada itu dicabut," ungkap dia.

Dia pun mengaku baru kali ini mendapati kejadian seperti ini. Sebab, pada sebelumnya survei dari Indopol Survey selalu lancar.

Baca juga : Kemlu Benarkan Malaysia Surati Indonesia Soal Kabut Asap, Begini Isinya

Salah satunya, kata Ratno ketika mereka melakukan survei di Kabupaten Bangkalan. Di lokasi itu, kepala desanya ikut memilihkan responden dengan dalih keamanan dan menjaga daerahnya kondusif.

"Cenderungnya ke siapa? Ya kira-kira yang memberikan bansos siapa, kan kira-kira begitu. Kabupaten Lamongan sudah ada case, meskipun kasusnya di pilkada," kata dia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.