Dark/Light Mode

Kemlu Benarkan Malaysia Surati Indonesia Soal Kabut Asap, Begini Isinya

Jumat, 6 Oktober 2023 23:53 WIB
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal. (Foto: Ist)
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) membenarkan adanya surat yang dikirim oleh pemerintah Malaysia terkait kondisi kabut asap di wilayahnya. Dalam surat tersebut, negeri jiran menawarkan kerja sama  untuk menangani kebakaran hutan di Indonesia.

Surat tersebut dikirim Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Nik Nazmi Nik Ahmad, sejak Jumat, pelan lalu. Tawaran kerja sama itu dilandasi pada Perjanjian ASEAN tentang Polusi Asap Lintas Batas. 

"Benar, Pemerintah Malaysia sudah berkirim surat kepada Menteri Lingkungan Hidup Indonesia," kata Juru Bicara Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal dalam pernyataannya, Jumat (6/10).

Namun, Iqbal tidak secara rinci mengonfirmasi isi surat yang menuding kebakaran hutan di Indonesia sebagai penyebab terjadinya asap lintas batas hingga Malaysia, sebagaimana diberitakan oleh salah satu media asing.

"Inti surat tersebut menyampaikan kondisi kualitas udara terakhir di Malaysia dan kesiapan Malaysia untuk bekerjasama tangani kebakaran hutan yang terjadi, jika pemerintah Indonesia memerlukan," jelas Iqbal.

Menteri Siti Bantah Asap Indonesia Melintas Ke Malaysia

Baca juga : Update Perolehan Medali Asian Games 2022 Hari Ini, Indonesia Ranking Berapa?

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menegaskan bahwa komplain Malaysia tentang Indonesia jadi sumber asap di Malaysia adalah tidak benar.

Ia juga menanggapi munculnya berita dari kantor berita asing yang mengatakan bahwa kebakaran hutan di Indonesia menyebabkan asap lintas batas hingga Malaysia.

"Kita terus mengikuti perkembangan dan tidak ada transboundary haze ke Malaysia," jelasnya.

Berkenaan dengan peta citra asap lintas batas, Menteri Siti menyampaikan dirinya mendapat laporan sandingan peta citra sebaran asap dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan The ASEAN Specialised Meteorological Centre (ASMC) untuk periode tanggal 28 hingga 30 September 2023.

"Tidak ada transboundary haze. Tidak ada asap yang menyeberang," ujarnya.

Baca juga : Syahrul Masih Ghoib

Berdasarkan hasil pantauan ASMC, selama beberapa hari tersebut asap terpantau moderate hingga pekat di sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan.  Meski begitu, menurutnya terpantau bahwa tidak terjadi asap lintas batas.

Untuk diketahui, ASMC merupakan program kolaborasi regional di antara National Meteorological Services (NMSs) negara-negara anggota ASEAN. ASMC diselenggarakan di bawah Layanan Meteorologi Singapura, National Environment Agency of Singapore.

"Jadi jelas yah, keduanya menyatakan tidak ada asap lintas batas," ujar Menteri Siti. 

Meski begitu, Menteri Siti menyatakan tentu saja berbagai catatan dari berbagai pihak perlu menjadi perhatian.

Pada saat ini, Menteri Siti menyampaikan timnya tengah berjibaku di lapangan untuk pemadaman darat di Sumsel, Kalteng dan Kalsel serta beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan, termasuk sebagian juga di Jawa. 

Baca juga : Anwar Ibrahim Bersiap Permak Barisan Kabinet

Pemadaman darat dan water bombing dilakukan, demikian pula Teknik Modifikasi Cuaca mulai dilakukan sejak kemarin.

"KLHK juga terus bekerja di lapangan. Sampai dengan sekarang, 203 perusahaan mendapatkan peringatan dan 20 perusahaan sudah disegel karena kebakaran, diantaranya anak perusahaan Malaysia," ujarnya.

Malaysia Menunggu Tanggapan Indonesia

Hingga Rabu (4/10), Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Nik Nazmi Nik Ahmad mengaku masih menunggu tanggapan Indonesia terkait kerja sama berdasarkan Perjanjian ASEAN tentang Polusi Asap Lintas Batas.

Menurutnya, surat tersebut dikirimkan atas instruksi dari Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim pada Selasa (3/10) lalu untuk berkoordinasi dengan mitra di Indonesia terkait penyelesaian masalah kabut asap lintas batas.

"Sesuai dengan instruksi tersebut, saya mengirimkan surat kepada mitra saya di Indonesia," kata Nik Nazmi usai menghadiri pameran dan Konferensi International Green Technology and Eco Products Malaysia (IGEM), di Jakarta, Rabu (4/10), dikutip dari The Star.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.