Dark/Light Mode

Ganjar Belajar Dari Rumah Pengasingan Bung Hatta Di Maluku

Selasa, 30 Januari 2024 17:02 WIB
Ganjar saat mengunjungi rumah pengasingan Bung Hatta, di Banda Neira, Maluku. (Foto : Ist)
Ganjar saat mengunjungi rumah pengasingan Bung Hatta, di Banda Neira, Maluku. (Foto : Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Selain menyerap aspirasi masyarakat, Ganjar Pranowo berusaha menyempatkan mengunjungi tempat bersejarah saat menyapa warga.

Seperti saat Ganjar tiba di Banda Neira, pulau kecil di Maluku, pada Selasa (30/1/2024). Ganjar mengunjungi rumah pengasingan Bung Hatta, yang saat ini diabadikan menjadi museum.

Di tempat itu, calon presiden (capres) nomor urut 03 itu berkeliling ke komplek dan ruangan rumah. Termasuk ke ruang tamu dan ruang kerja, juga taman dan bangunan di bagian belakang.

Baca juga : Rupiah Langsung Melesat Di Awal Pekan

Menariknya, bangunan di bagian belakang itu masih terdapat bangku-bangku kelas lengkap dengan papan tulis warga hitam. Konon, bangunan itu dijadikan sekolahan bagi warga sekitar oleh Bung Hatta.

“Ini adalah tempat bersejarah, saat itu Bung Hatta diasingkan oleh penjajah. Dan ini masih ada bangku untuk sekolah anak-anak sekitar sini,” ujar Ganjar.

Ganjar mengaku kagum dengan semangat Bung Hatta. Meski berada di pengasingan, masih memikirkan pendidikan bagi warga sekitar.

Baca juga : Airlangga: Riau Benchmark Kemenangan Beringin

“Luar biasa semangatnya. Tentu itu harus menjadi inspirasi dan semangat orang-orang sekarang bahwa pendidikan bagi Bung Hatta sangat penting,” paparnya.

Capres yang berpasangan dengan Mahfud MD itu juga punya semangat yang sama soal pendidikan. Di dalam programnya, fokus memberikan akses pendidikan bagi warga miskin melalui program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana.

Selain itu, juga dengan program Internet Gratis dan Merata sebagai media pendukung belajar bagi pelajar.

Baca juga : Ganjar Optimis Raih 40 Persen Suara Di Jawa Barat

“Saat itu Bung Hatta memberi akses bagi masyarakat, satu keluarga satu orang bisa sekolah di situ. Rasa-rasanya itu bagus untuk terus diterapkan saat ini,” tandasnya.

Diketahui, Pulau Banda Neira pernah menjadi pusat perdagangan pala dan fuli (bunga pala) dunia. Banda Neira menjadi satu-satunya pulau penghasil rempah-rempah bernilai tinggi hingga pertengahan abad ke-19. Itulah yang membuat bangsa Eropa kepincut untuk menguasai.

Pulau yang berpenduduk 14.000 jiwa itu juga dijadikan tempat pengasingan pejuang nasional pada masa Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda. Beberapa di antaranya Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, dan Cipto Mangunkusumo.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.