Dark/Light Mode

Hari NTD Sedunia Dan Debat Paslon 5 hari Lagi

Rabu, 31 Januari 2024 09:19 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama. (Foto: Ist)
Prof. Tjandra Yoga Aditama. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - 30 Januari hari ini adalah "World Neglected Tropical Diseases (NTD) Day", atau "Hari Penyakit Tropik Terabaikan sedunia". Yang dimaksud NTD atau penyakit tropik terabaikan ini adalah lebih dari 20 jenis penyakit menular, yang utamanya ditemukan di daerah tropis, dan biasanya berhubungan dengan kemiskinan, lingkungan kotor dan masalah sosial ekonomi yang buruk.

Penyakit-penyakit ini ada yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, toksin dan parasit. Tegasnya, ini adalah sekelompok penyakit menular yang tidak banyak dapat perhatian (tidak seperti pandemi Covid-19 atau Tuberkulosis yang banyak dibicarakan para PasLon kita), tetapi yang menyedihkan sebagian NTD masih ada di negara kita.

Dengan kata lain, kita masih punya sejumlah penyakit menular yang berhubungan dengan kemiskinan dan sosial ekonomi yang buruk, dan masih juga terabaikan.

Baca juga : Mencari Messi Dan Ronaldo Politik

Di dunia ada lebih dari 1 miliar orang yang terkena NTD dan lebih dari 1,6 miliar orang yang perlu intervensi terhadap NTD, sebagian besar memang di Afrika, tetapi sedihnya ternyata banyak juga di negara kita. Kita tidak punya angka pasti untuk Indonesia, tetapi yang jelas di negara kita masih ada pasien kusta misalnya, juga masih ada kematian akibat rabies, juga masih banyak kasus kecacingan pada anak-anak di pedesaan, semua itu adalah penyakit tropik terabaikan. 

Jenis lain adalah kaki gajah (filariasis) yang masih ada di negara kita sementara Laos sudah mengeliminasinya dan tentu juga banyak negara Asia Tenggara lain. Kita juga ada kasus penyakit "schistosomiasis", dimana hanya ada sedikit sekali saja negara di dunia yang masih ada kasusnya dan belum juga berhasil membasminya. Jenis NTD lain yang masih ada di negara kita antara lain adalah frambusia (Yaws), skabies dan lain-lain, yang masih banyak ditemui di pedesaan berbagai daerah kita.

Pemerintah perlu meningkatkan upaya memberantas penyakit menular terabaikan ini. Agak ironis kita dengar tentang Indonesia Emas 2045 tetapi penyakit menular yang berhubungan dengan kemiskinan masih bersama kita. Dan karena WHO memang menyebutkan kelompok penyakit ini sebagai "neglected", terabaikan, maka kita harapkan para Paslon yang akan melakukan debat 5 hari lagi (yang salah satu topiknya adalah kesehatan) jangan sampai ikut-ikut juga mengabaikan penyakit-penyakit ini. 

Baca juga : Warisan Ulama Dan Kuat Di Pedesaan, PPP Diyakini Lolos Parlemen

Kita harapkan para calon pemimpin bangsa mengenal NTD, tidak mengabaikannya, dan membuat program eliminasinya supaya jangan sampai di Indonesia Emas kelak masih saja ada penyakit-penyakit menular yang berhubungan dengan kemiskinan.

Mudah-mudahan kesehatan menjadi topik penting pada debat 4 Februari mendatang ini, dan jangan hanya bicara penyakit "terkenal" saja, cakup juga penyakit "terabaikan"!!!

 

Baca juga : Soal Hilirisasi, Imin Siap Debat Dengan Luhut

Prof Tjandra Yoga Aditama

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.