Dark/Light Mode

Soal Hilirisasi, Imin Siap Debat Dengan Luhut

Jumat, 26 Januari 2024 08:50 WIB
Cawapres Muhaimin Iskandar. (Foto: X Muhaimin)
Cawapres Muhaimin Iskandar. (Foto: X Muhaimin)

RM.id  Rakyat Merdeka - Serangan Cawapres no urut 01, Muhaimin Iskandar soal hilirisasi saat debat Pilpres ditanggapi Menko Kemaritiman dan Invetasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut mengajak Imin ke proyek hilirisasi. Imin-sapaan Muhaimin Iskandar-mengaku siap terima tantangan Luhut.

Imin menyerang proyek hlilirisasi pada debat Cawapres yang digelar Minggu (21/1/2024) malam. Dalam debat, Ketua Umum PKB itu menyebut proyek hilirisasi dilakukan dengan ugal-ugalan. Bahkan, merusak lingkungan.

Imin juga menyoroti jumlah tenaga kerja asing di proyek hilirisasi. Akibatnya, keberadaan hilirisasi tidak mensejahterakan rakyat sekitar. "Sulteng pertumbuhan ekonominya 14 persen, tapi rakyatnya masih miskin. Hilirisasi apa yang mau akan kita lakukan? Sementara ilegal masih terus berlanjut," cecarnya.

Tiga hari pasca debat, Luhut tampil ke publik membantah serangan-serangan Imin terhadap proyek hilirisasi. Pernyataan Luhut di-upload di media sosialnya. 

Soal jumlah TKA asing, kata dia, jumlah hanya berkisar 10-15 persen. Itu pun karena terpaksa Indo. Pasalnya, Indonesia belum memiliki sumber daya manusia yang mampu melakukan pekerjaan khusus di sektor mineral.

Baca juga : Makin Gencar Sosialisasi, Rivo Kumara: Kita Harus Terus Dekat Dengan Rakyat

Luhut memastikan, jumlah TKA itu akan terus berkurang, seiring pelatihan yang diberikan Pemerintah kepada tenaga kerja lokal. Sebab itu, ia meminta, agar Imin tidak asbun alias asal bunyi.

"Itu suatu proses yang harus dilalui. Jangan kita munafik, membohongi publik kita dengan menyebarkan berita-berita palsu. Apalagi anda mau jadi pemimpin. Karakter menurut saya itu nomor satu, bukan soal pintar," ujar Luhut.

Ia lantas mengajak Imin turun langsung ke proyek hilirisasi di Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Maluku Utara hingga Morowali, Sulawesi Tengah untuk melihat langsung aktivitas di sana.

"Dari pada anda berbohong kepada publik yang menurut saya itu karakter yang nggak bagus, untuk mencapai satu posisi. Anda membohongi publik dengan memberikan informasi seperti tadi," pesan Luhut.

Soal kritikan terhadap kesejahteraan warga sekitar, Luhut juga punya jawabannya. Data yang dimilikinya, angka kemiskinan di Sulawesi Tengah mencapai 14,7 persen. Sementara pada 2023 angka kemiskinan itu turun menjadi 12,4 persen.

Baca juga : Aura Kasih, Baper Putus Dengan Musisi

Penurunan angka kemiskinan itu tak lepas dari geliat aktivitas ekonomi di Sulawesi Tengah. Luhut juga menyebut angka kemiskinan di Morowali mencapai 15,8 persen pada 2015. Sementara pada 2023 turun menjadi 12,3 persen.

Tak hanya itu, Luhut juga mengatakan, Pemerintah telah membangun politeknik di sana. Dengan begitu warga sekitar pun bisa menimba ilmu.

"Dan guru-gurunya juga kelas-kelas, ada dari ITB, UI yang kita ajak mengajar di sana. Dan mereka (masyarakat) langsung praktik di industrinya dan malah ada yang dikirim ke Tiongkok untuk belajar teknologi ini yang lebih advance lagi," kata Luhut.

Mendapat tantangan dari Luhut, Imin tidak gentar. Ia menerima, tantangan itu untuk membuktikan bahwa program hilirisasi yang digaungkan tidak semanis ekspektasi Pemerintah.

"Siap saja (bertemu Luhut). Kita tiap saat bisa ngecek antara, apa ya bahasa NU-nya, mudarat dan manfaatnya," tegas Wakil Ketua DPR RI ini usai bertemu pembudi daya ikan air tawar di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (25/1/2024).

Baca juga : Ganjar: 10 juta Hunian Siap Dibangun Untuk Anak Muda Dengan Pembiayaan Mudah

Ia masih ngotot bahwa hilirisasi tak berdampak pada pengentasan kemiskinan. Imin menyebut hilirisasi menumbuhkan ekonomi Sulawesi Tengah naik 13 persen, tetapi kemiskinan meningkat. Menurutnya, hilirisasi tak memberi nilai tambah bagi negara karena dua hal. Pertama, mafia. Kedua, tambang ilegal.

Imin siap membuktikan pernyataannya mengenai program hilirisasi yang dinilainya tidak menguntungkan rakyat. Ia menegaskan, semua bisa dicek apakah rakyat dapat menikmati hasil dari program tersebut atau tidak.

"Ya kita buktikan, kita buktikan. Bahwa antara jumlah uang yang masuk kepada negara dari pertambangan, baik itu langsung maupun hilirisasi jumlahnya sangat kecil dibandingkan kerusakannya," sindirnya.

Dari sejumlah persoalan hilirisasi, Imin paling kesal soal jumlah TKA. Artinya, investasi yang masuk ke Tanah Air justru dinikmati pihak asing.

"Apalagi ada tenaga kerja asing, apalagi ada kecelakaan kerja, apalagi ada keuntungan besar tambang itu tidak dinikmati oleh masyarakat Sulawesi Tengah. Begitu juga liat di Kalimantan, Batu Bara. Apakah rakyat menikmati? Cek. Ayo kita cek," pungkasnya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.