Dark/Light Mode

Harlah Ke-101 Tahun NU, Kepala BPIP: UNU Yogyakarta Jadi Harapan Menjanjikan

Rabu, 31 Januari 2024 23:07 WIB
Kepala BPIP Yudian Wahyudi hadir di acara Harlah Ke-101 Nahdlatul Ulama/Ist
Kepala BPIP Yudian Wahyudi hadir di acara Harlah Ke-101 Nahdlatul Ulama/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada yang berbeda dengan peringatan Hari Lahir Ke-101 Tahun Nahdlatul Ulama (NU). Jika tahun sebelumnya dilaksanakan di lapangan terbuka, tahun ini, Peringatan Hari Lahir NU dilaksanakan di Gedung Kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta yang baru diresmikan oleh Presiden Jokowi, Rabu (31/1/2024).

Dalam momentum peringatan Harlah ke-101 Tahun NU ini, Jokowi menyampaikan, NU memiliki peran besar dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kontribusi NU dalam menjaga keutuhan bangsa, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika sangat luar biasa. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih. Selamat harlah ke-101 (tahun) kepada seluruh keluarga besar NU dan terima kasih atas komitmen NU dalam menjaga keutuhan NKRI,” ungkap Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi berharap adanya UNU Yogyakarta dapat menjadi kampus para santri Nahdliyin yang dilengkapi fasilitas perkuliahan dengan konsep modern. Kampus UNU juga diharapkan menjadi pusat studi strategis masa depan, bioteknologi, dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Terlebih didukung oleh Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) yang akan membangun MBZ School of Future Studies di UNU Yogyakarta.

“UNU Yogyakarta harus menjadi lokomotif kemajuan pendidikan bagi NU. Universitas besar lain di luar negeri belum memiliki studi mengenai ini, sekolah pasca sarjana yang fokus untuk masa depan. UNU Yogyakarta sudah punya,” tutur Jokowi.

Baca juga : Ini Lho Rangkaian Acara Harlah ke-101 NU Di Yogyakarta Mulai Minggu Sampai Rabu

Sejalan dengan Presiden, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menyambut baik peresmian UNU Yogyakarta pada momentum Hari Lahir NU Ke-101 Tahun ini.

Yudian menuturkan, keberadaan UNU Yogyakarta yang sebelumnya sebuah keniscayaan, kini terimplementasi dan menjadi titik tolok kemajuan NU dalam dunia akademik.

“Ini sebuah lompatan besar. Pada saat digagas, saya termasuk orang yang tidak percaya UNU akan berdiri di Yogyakarta karena keilmuannya pada umumnya agama dan sosial. Tetapi teori saya itu terpatahkan ketika UNU berdiri tahun 2017. Dan sekarang teori saya semakin tenggelam ketika NU memasuki ruang-ruang digital,” tutur Yudian, bangga.

Santri lulusan Harvard Law School itu menerangkan, sejarah Islam yang sempat mundur karena hilangnya generasi penerus yang menguasai ilmu-ilmu terapan.

Dia melihat, adanya UNU Yogyakarta menjadi harapan yang sangat menjanjikan. Selain itu, UNU Yogyakarta merupakan kemajuan NU yang diproyeksi 50 tahun mendatang, namun sudah nampak hari ini.

Baca juga : Kepala Garuda Bersiap Menangi Dapil Banten 1

“Islam mundur itu dulu, karena membuang ilmu-ilmu terapan (kimia, biologi, fisika, kedokteran). Sekarang menyatu menjadi future studies yang bukan sekadar social scienties, tapi sudah memasuki dunia digital. Ini yang dikatakan PBNU tadi, lompatan 50 tahun itu tidak salah, karena saya mengikuti kajiannya," jelasnya.

Yudian menambahkan, ikatan Pancasila dengan NU sangat erat kaitannya sebagai salah satu benteng Pancasila. NU memiliki peran besar dalam sejarah kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Oleh sebab itu, Yudian berharap NU selalu konsisten menjaga Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan berkontribusi lebih banyak bagi kemajuan Bangsa dan Negara Indonesia.

Ketua Umum Pengurus Besar NU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, dalam sambutannya menyampaikan, selama 101 tahun persaudaraan, kebersamaan, perdamaian, toleransi, dan harmoni, terus-menerus menjadi penanda yang paling kuat dari kehadiran NU.

Dia mengatakan, NU tidak akan berpangku tangan. Pihaknya akan sungguh-sungguh berupaya turut menyumbang kepada maslahat bangsa dan negara.

Baca juga : Jelang Pergantian Tahun, Lalu Lintas Luar Tol Jawa Meningkat

“Seratus satu tahun yang lalu, pada saat diresmikan berdirinya jam'iyah Nahdlatul Ulama, Hadratussyekh Kiai Muhammad Hasyim Asy'ari menyampaikan pesan dalam pidato beliau. Beliau mengatakan, bahwa yang paling penting di dalam masyarakat adalah kebersatuan di dalam persaudaraan,” ungkapnya.

Gus Yahya menambahkan, tekad NU tidak akan pernah luntur untuk terus mengabdi kepada bangsa dan mengabdi kepada kemanusiaan sekuat-kuatnya.

Terlebih, saat ini UNU Yogyakarta telah mendapat bantuan dari Pemerintah UEA untuk membangun Pusat Studi Masa Depan, termasuk dengan gedung bangunannya.

Gedung bangunan berlantai 9 itu nantinya akan didirikan di samping Kampus UNU Yogyakarta saat ini, tepatnya di Jl. Ring Road Yogyakarta.

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.