Dark/Light Mode

240 Ribu Lebih Petugas Pemilu Punya Resiko Penyakit, Moeldoko: Jangan Teledor!

Senin, 12 Februari 2024 20:29 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko. (Foto: KSP)
Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko. (Foto: KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengungkapkan hasil skrining kesehatan petugas pemilu yang dilakukan secara online belum lama ini. 

Temuannya cukup serius: ratusan ribu petugas pemilu teridentifikasi memiliki resiko penyakit. Karena itu, ia mengingatkan agar tidak ada yang teledor maupun lalai dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas pemilu.

Hal itu disampaikan Moeldoko dalam Rapat Tim Koordinasi Monitoring Surat Edaran Bersama (SEB) Pelaksanaan Skrining Riwayat Kesehatan dan Optimalisasi Kepesertaan Aktif Program JKN bagi Petugas Penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Senin (12/2).

Baca juga : KSP: 212 Ribu Petugas Pemilu Punya Risiko Kesehatan

"Jangan semua unsur yang menangani persoalan ini tidak aware, jangan karena keteledoran nantinya memunculkan korban yang besar," tegas Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta.

Seperti diketahui, pemerintah telah membentuk tim monitoring dan evaluasi dengan melibatkan 12 kementerian/lembaga dan beranggotakan lebih dari 85 orang sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Bersama (SEB) Kementerian Dalam Negeri, BPJS Kesehatan, KPU, dan Bawaslu, pada 20 November 2023 lalu.

Moeldoko menyampaikan bahwa lebih dari 2,5 juta petugas Pemilu telah melakukan skrining kesehatan secara online. Dari jumlah tersebut, 9,59 persen memiliki risiko penyakit, dan 84,68 persen merupakan peserta aktif JKN. 

Baca juga : Moeldoko Pelototi 200 Ribu Petugas Pemilu Belum Terdaftar Jadi Peserta Aktif JKN

"Data ini memberikan pemetaan risiko kesehatan yang cukup baik. Ini tidak terlepas adanya kerja keras KPU, Bawaslu, dan BPJS Kesehatan," tambahnya.

Untuk mengantisipasi potensi menurunnya kesehatan petugas Pemilu, mantan Panglima TNI ini menyebutkan bahwa pemerintah telah mengaktifkan 15 ribu klinik, 10 ribu Puskesmas, tiga ribu Rumah Sakit, dan 13 ribu tenaga kesehatan cadangan.

“Ini fondasi yang sangat baik untuk menunjukkan bahwa negara secara serius dan sungguh-sungguh memperhatikan risiko kesehatan bagi petugas Pemilu,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.