Dark/Light Mode

Tak Bebani APBN, Ini 14 Proyek Strategis Nasional Baru Yang Disetujui Pemerintah

Minggu, 24 Maret 2024 10:54 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Kemenko Perekonomian)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebanyak 14 Proyek Strategis Nasional (PSN) baru yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia disetujui oleh pemerintah. Menariknya, PSN ini dipastikan tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto dalam siaran persnya mengatakan persetujuan ini dihasilkan dari rapat internal yang dipimpin oleh presiden Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Senin (18/3) lalu.

Dalam rapat itu, selain membahas perkembangan pelaksanaan PSN sampai dengan pertengahan Maret 2024 dan penyelesaian PSN yang secara khusus memerlukan arahan, juga dihasilkan persetujuan atas 14usulan PSN baru.

Haryo menjelaskan, semua pembiayaan PSN baru ini berasal dari investor swasta dan tidak membutuhkan dukungan APBN.

"Ditujukan untuk mendukung kebijakan percepatan hilirisasi, mendukung konektivitas, mendukung pengembangan dan pemerataan ekonomi nasional dan daerah, menciptakan lapangan kerja, serta mendapatkan dukungan Kementerian sektor," kata Haryo dalam keterangannya, Minggu (24/3).

Ia merinci, 14 PSN baru ini meliputi 8 Kawasan Industri, 2 Kawasan Pariwisata, 2 Jalan Tol, 1 Kawasan Pendidikan, Riset dan Teknologi, Kesehatan, dan 1 Proyek Migas Lepas Pantai yang tersebar di Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

Baca juga : Masalah Lahan Dan Tata Ruang Masih Jadi PR

Salah satu contoh PSN baru yang menarik perhatian adalah Pengembangan Green Area dan Eco-City di PIK 2, Banten. Proyek ini diproyeksikan menelan biaya Rp65 triliun dan akan menyerap 6.235 tenaga kerja langsung.

"Pengembangan wilayah berbasis hijau dengan luas lebih kurang 1.756 Ha ini dinamakan Tropical Coastland," jelasnya.

Proyek ini ditujukan untuk  destinasi pariwisata baru yang berbasis hijau guna meningkatkan attractiveness bagi wisatawan. Destinasi pariwisata ini juga didesain untuk mengakomodasi Kawasan Wisata Mangrove yang merupakan mekanisme pengamanan pesisir secara alami.

Ia menegaskan, pembiayaan proyek yang mendapat dukungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno ini bersumber dari non APBN.

Sejauh ini, komitmen dari Badan Usaha Pengusul adalah melakukan pembangunan secara bertahap dengan rencana opening tahap I berupa danau dan tempat ibadah, sebagai destinasi Wisata Taman Bhineka paling lambat pada kuartal 3 (Q3) tahun 2024.

Proyek lain yang tak kalah strategis adalah Pengembangan Kawasan Terpadu Bumi Serpong Damai. Proyek ini fokus pada pengembangan Pendidikan, Biomedical dan Digital.

Baca juga : Kemenag Gelar Bimtek Petugas Haji dengan Pola Baru, Diikuti 900 Peserta

"Diperkirakan akan menyerap investasi sebesar Rp 18,54 triliun," sebutnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin disebut telah menerbitkan Surat Rekomendasi untuk Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kawasan BSD City.

"Pengembangan Kawasan Terpadu di Bumi Serpong Damai tidak dilakukan pada keseluruhan Kawasan BSD, tetapi hanya untuk kawasan dengan luasan sekitar 59,6 Ha," imbuhnya.

Dikatakan, proyek ini sejalan dengan rencana pengembangan Biomedical Campus Terintegrasi di area tersebut untuk mendukung program pengembangan kualitas pendidikan dan kualitas penanganan kesehatan (medis) secara nasional.

"Kawasan ini nantinya juga akan dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang mengembangkan Pendidikan, Riset Kesehatan, Ekonomi Digital, Pengembangan Teknologi, Layanan Kesehatan dan Biomedical," lanjut Haryo.

Ditargetkan, pengembangan Biomedical Area di BSD ini dilakukan sampai dengan 30 tahun ke depan. Untuk milestone pertama di 2024 adalah Grand Opening BioMedical Campus di tahun 2024.

Baca juga : Soal Revitalisasi KUA, Ini 3 Rekomendasi Balitbang Kemenag

"Wilayah yang dipersiapkan sebagai KEK 1 (east district) saat ini telah dilewati oleh Jalan Tol Serpong – Balaraja dan wilayah KEK 2 (west district) nantinya juga akan dilewati oleh Jalan Tol Serpong – Balaraja section 1B," paparnya.

Hitungan sementara, proyek ini  diperkirakan akan menyerap tenaga kerja hingga 10.065 orang secara langsung maupun tidak langsung.

Selain itu, estimasi penghematan devisa diperkirakan mencapai Rp1 0,1 triliun dan perolehan devisa sebesar Rp 5,6 triliun dari pengembangan layanan Kesehatan dan Biomedical.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.