Dark/Light Mode

Pemudik Yang Nggak Fit Jangan Masuk Jalur Contraflow, Ini Alasannya

Selasa, 9 April 2024 09:33 WIB
Ilustrasi jalur contraflow. (Foto: Ist)
Ilustrasi jalur contraflow. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Para pemudik diminta berhati-hati saat melewati jalur contraflow. Pasalnya, jika tidak hati-hati akan berbahaya.

Hal tersebut dikatakan Training Director sekaligus Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu seperti dikutip dari Antara, Selasa (9/4/2024).

“Saya selalu menyarankan untuk tidak memilih jalur contraflow ketika masih punya opsi (jalur) yang lain,” ujarnya.

Baca juga : Pasca Kecelakaan Tol Japek, Arus Contraflow Dihentikan Sementara

Contraflow adalah suatu sistem rekayasa atau pengaturan lalu lintas (lalin) yang dilakukan dengan cara mengubah sebagian arah arus lalu lintas kendaraan di jalan yang sedang mengalami kemacetan. Rekayasa lalin ini umum diterapkan saat arus mudik maupun balik.

Menurut dia, pengendara atau pemudik tentu dengan senang hati menggunakan lajur tersebut, sebab memungkinkan mereka untuk melalui kemacetan yang sedang terjadi. Namun, banyak yang belum menyadari bahwa contraflow memiliki risiko kecelakaan yang lebih besar dari jalur normal.

Cara kerja contraflow, yakni menggunakan jalur lalu lintas yang mengalir pada arah yang berlawanan, disertai pembatas yang tidak permanen, misalnya dengan traffic cone. Hal ini tentu sangat berisiko tabrakan dari arah berlawanan.

Baca juga : Indef: RI Perlu Bikin Menko Khusus Urus Ekonomi Syariah, Ini Alasannya

“Ini seakan jalur yang mematikan, di sisi kiri ada tembok, sementara sisi kanannya ada kendaraan lain dari arus berlawanan. Sering ditemui ketika lengah sedikit saja, sangat mungkin untuk keluar jalur masuk ke lajur lawan, hingga terjadi tabrakan beruntun karena distraksi motorik,” ujar Jusri.

Dia menyarankan, kepada pengguna jalan untuk tidak menggunakan contraflow jika masih memungkinkan. Sangat tidak disarankan untuk menggunakan lajur tersebut bila kondisi fisik dan psikis sedang lelah atau tidak siap.

Tidak hanya pengemudi, Jusri mengatakan, penumpang juga harus mempersiapkan diri sebaik mungkin saat hendak melalui contraflow, misalnya tidak sedang menahan buang air, hingga tidak mengganggu konsentrasi pemegang kemudi.

Baca juga : Ternyata Penyebutan Flu Singapura Salah Kaprah, Ini Penjelasan Prof Tjandra

“Karena saat di contraflow tidak mungkin mobil berhenti untuk alasan dan keperluan buang air, istirahat, dan lain-lain, sebab tidak ada rest area atau jalur berhenti, harus jalan terus. Pengemudi juga wajib dalam kondisi prima, karena orang yang kelelahan atau mengantuk akan kehilangan banyak kemampuan motorik dan kognitifnya,” pungkas Jusri.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.