Dark/Light Mode

Rencana Israel Serang Rafah Ditentang Jerman, Ini Alasannya

Selasa, 20 Februari 2024 14:53 WIB
Menteri Luar Negeri Menlu Jerman, Annalena Baerbock. Foto: Instagram/auswaertigesamt)
Menteri Luar Negeri Menlu Jerman, Annalena Baerbock. Foto: Instagram/auswaertigesamt)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman,  Annalena Baerbock menentang rencana Israel untuk menyerang Rafah di Gaza Selatan.

Baerbock juga mendorong dibukanya pintu bantuan kemanusiaan di kota yang kini menampung sekitar 1,3 juta pengungsi Palestina itu.

Hal ini ia sampaikan saat melakukan kunjungan ke Yerusalem, Palestina, Selasa (14/2). Pernyataan Menlu Jerman tersebut kembali disampaikan Kedutaan Jerman di Jakarta lewat rilis pers, Selasa (20/2). 

Baca juga : Pertamina Umumkan Jajaran Direksi Baru Pertamina NRE, Ini Daftarnya

Annalena Baerbock mengingatkan akan bencana kemanusiaan yang semakin parah di wilayah itu. 

"Banyak dari mereka mengikuti perintah evakuasi Israel dan melarikan diri dari wilayah pertempuran di sisi utara Gaza, banyak dari mereka menggendong anak-anak yang masih kecil dan hanya dengan pakaian yang melekat di badannya," ujarnya. 

Baerbock mengatakan, dirinya telah berbicara dengan Presiden Israel Isaac Herzog saat mengunjungi Tel Aviv pada Kamis (15/2/2024). Di antaranya membahas koridor yang aman bagi para pengungsi agar tidak terjebak dalam baku tembak. 

Baca juga : Satu Tahun Wuling Alvez Di Indonesia Dapat Sambutan Positif, Ini Alasannya

"Dalam rangkaian pembicaraan saya, saya bersikeras agar semakin banyak titik perbatasan dapat segera dibuka sehingga semakin banyak bantuan kemanusiaan dan persediaan medis dapat menjangkau rakyat Gaza," kata Menlu Jerman. 

"Dan memberikan jaminan keamanan bagi para personel bantuan PBB yang berani, agar bantuan ini benar-benar bisa sampai ke tangan warga yang dituju," ujarnya.

Meskipun Jerman merupakan sekutu Israel, Baerbock menegaskan bahwa perang Israel harusnya melawan Hamas dan bukan masyarakat sipil Palestina. Oleh sebab itu, Jerman mendesak dilakukannya gencatan senjata dengan segera di Gaza. 

Baca juga : Pemerintah Perhitungkan Kondisi Pasar Dan Politik

"Keamanan warga Israel dari teror Hamas sama pentingnya dengan keberlangsungan hidup warga Palestina. Kedua perlu hadir bersamaan," katanya.

Dengan adanya jeda perang, diharapkan dapat membuka jendela kesempatan untuk membebaskan sandera dan menyalurkan semakin banyak bantuan kemanusiaan. 

"Telah diusulkan proposal Qatar-Mesir tentang cara jeda perang dapat ditautkan dengan pembebasan sandera. Di sini terdapat sebuah peluang, yang harus kita ambil bersama-sama," ujarnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.