Dark/Light Mode

Gelaran Indonesia Berdaulat Digital, Wujud Menjaga Integritas Wilayah Digital

Senin, 20 Mei 2024 08:51 WIB
Rangkaian acara Indonesia Berdaulat Digital yang digelar di hotel The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan, Kamis (16/5/2024). (Foto: Istimewa)
Rangkaian acara Indonesia Berdaulat Digital yang digelar di hotel The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan, Kamis (16/5/2024). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rangkaian acara “Indonesia Berdaulat Digital” diresmikan di hotel The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan, Kamis (16/5/2024).

Acara ini sebagai wujud partisipasi PANDI untuk menjaga integritas wilayah digital Indonesia, gelar PANDI Meeting 14.

PANDI Meeting 14 sebagai acara tahunan PANDI mempertemukan berbagai pihak penting dalam penyelenggaraan ekosistem internet di Indonesia yang menjangkau pembahasan teknikal dan non-teknikal yang bermanfaat, utamanya dalam tema-tema seputar Nama Domain, Keamanan Siber, regulasi, Cloud Computing, UMKM, dan lain sebagainya.

Gelaran Indonesia Berdaulat Digital tersebut secara strategis menjadi momentum peluncuran White Paper “Infrastruktur Identitas Digital Terdesentralisasi Berbasis Teknologi Blockchain (IDCHAIN)” dan Aplikasi “e.id”.

Terhubung dengan peluncuran tersebut, bersama dengan PERURI, PANDI juga memacu kolaborasi ke arah pemanfaatan teknologi Blockchain sebagai Identitas Digital dalam Nota Kesepahaman yang disahkan di muka publik, Kamis (16/5/2024).

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Republik Indonesia Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan visi Visi Indonesia Digital 2045 serta keterhubungannya dengan Indonesia Berdaulat Digital.

Baca juga : BSNPG Gelar Raoadshow Perdana di Bali, Kawal Kemenangan Golkar di Pilkada 2024

Senada dengan gagasan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) RI yang disampaikan dalam berbagai kesempatan, transformasi digital merupakan keniscayaan yang perlu disambut dengan mempersiapkan SDM dan teknologi.

Dalam visi Indonesia Digital 2045, optimalisasi pemanfaatan teknologi digital nasional merupakan kunci paling penting.

Dalam taraf mekanis, Ketua PANDI John Sihar Simanjuntak mengungkapkan, adanya identitas digital yang berintegritas merupakan salah satu kunci Indonesia Berdaulat Digital.

Blockchain sebagai teknologi yang terdesentralisasi dan bersifat tidak dapat diubah (immutable) merupakan metode yang tepat untuk mewujudkannya.

Lebih lanjut, John menjelaskan, “IDCHAIN secara konseptual merupakan jaringan Blockchain untuk meningkatkan keamanan identitas digital dan memberdayakan pengguna dengan memberikan kontrol atas data pribadi mereka.

Sementara itu, aplikasi e.id merupakan dompet identitas yang dirancang untuk mengelola identitas digital dengan mengintegrasikan domain .id, alamat web3, dan dokumen identifikasi resmi (seperti kartu identitas dan paspor) menjadi identitas digital yang terpadu.

Baca juga : Dubes Iran Untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi Pamer Kehebatan Militer Negaranya

Acara Indonesia Berdaulat Digital (IBD) yang berlangsung pada 16-17 Mei 2024 tersebut terdiri atas rangkaian diskusi panel, talk show, FGD, forum kebijakan dan rapat-rapat strategis yang masing-masingnya melibatkan para pemangku kepentingan internet di Indonesia.

Pada hari pertama, pembedahan tema “Indonesia Berdaulat Digital” dilakukan dalam empat sesi Diskusi Panel yang mencakup pembahasan terkait gagasan dasar, infrastruktur, ekosistem bisnis, teknologi serta aspek hukum dan kebijakan.

Kalangan pemerintah, akademisi, bisnis dan praktisi teknologi hadir mengisi rangkaian pembahasan tersebut sebagaimana disajikan dalam situs resmi www.ibd.id.

Lebih lanjut, agenda PANDI Meeting 14: Indonesia Berdaulat Digital pada Jumat (17/5/2024) juga akan menjangkau pembahasan sekitar tata kelola, industri dan aspek teknikal Nama Domain .id.

Berbagai press conference juga digelar terkait Hasil Survey Pasar Nama Domain, acara internasional Asia Pacific Domain Name System Forum (APAC DNS) 2024 serta terkait Internationalized Second Level Domain Name (SLD IDN) Aksara Bali.

Salah satu sesi sentral yang diselenggarakan adalah FGD Task Force Judi Online yang melibatsertakan KOMINFO RI dan BSSN.

Baca juga : Peluang Bagi Indonesia, Permintaan Tenaga Perawat Di Jerman Terus Meningkat

Sementara itu Wakil Ketua PANDI Bidang Operasi Registri, Riset dan Pengembangan Aidil Chendramata menyatakan bahwa judi online merupakan persoalan yang sangat urgen untuk ditangani.

“Kerugian akibat judi online sudah mencapai triliun-an rupiah pada tahun 2023. Sepanjang 2023 ada sekitar 168 juta transaksi Judi online dengan nilai 327 Trilliun Rupiah," ujar Aidil.

Menurutnya sebanyak 2,7 juta pemain judi dari Indonesia dan 2,1 juta diantaranya adalah anak muda. Jumlah konten Judi yg telah dinonaktifkan (suspend) pada 9 bulan terakhir sebanyak 1,6 juta nama domain atau sama dengan dua kali lipat jumlahnya pada tahun 2017-2023.

"Oleh karenanya, dibutuhkan kerja sama antar instansi dan masyarakat dalam memeranginya. Salah satunya, PANDI dapat berkontribusi dalam menjadi pemanfaatan Nama Domain .id yang bersih dari judi online," ujar Aidil.

Selain itu, pada hari tersebut PANDI juga akan menyosialisasikan berbagai materi pengembangan kebijakan nama domain terkait persyaratan pendaftaran Nama Domain .co.id, .net.id dan .web.id serta terkait Nama Domain Premium, Nama Domain Terbatas dan usulan SLD baru.

Sejak pembukaan masa uji publik sejak 20 April 2024, publik masih dapat memberikan masukannya terhadap materi pengembangan Kebijakan Nama Domain tersebut sampai 20 Mei 2024 melalui formulir s.id/masukanpublik maupun dengan mengirimkan surel ke alamat [email protected].

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.