Dark/Light Mode

DBS Asian Insights Conference, Strategi Tumbuhkan Ekonomi Dan Capai Indonesia Emas 2045

Rabu, 22 Mei 2024 13:33 WIB
Bank DBS kembali menggelar DBS Asian Insights Conference 2024 dengan mengangkat tema “Election to Action: Crafting A Sustainable Future Towards Golden Indonesia 2045 and ESG Excellence. (Foto: Bsnk DB
Bank DBS kembali menggelar DBS Asian Insights Conference 2024 dengan mengangkat tema “Election to Action: Crafting A Sustainable Future Towards Golden Indonesia 2045 and ESG Excellence. (Foto: Bsnk DB

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank DBS Indonesia tahun ini kembali menggelar DBS Asian Insights Conference 2024 dengan mengangkat tema “Election to Action: Crafting A Sustainable Future Towards Golden Indonesia 2045 and ESG Excellence”.

Kehadiran Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Senior Advisor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Raden Pardede, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, serta Chief Economist and Managing Director DBS Group Research Taimur Baig memperkaya acara dengan wawasan strategis mengenai masa depan ekonomi Indonesia pasca Pemilihan Umum (Pemilu DVA).

Konferensi ini juga menyoroti langkah-langkah menuju keberlanjutan dalam aspek Environmental, Social, and Governance (ESG).

Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong mengatakan, taksonomi hijau Indonesia telah menetapkan standar baru untuk penerapan nilai ESG.

Menurutnya, sebagai bank pertama di Singapura yang tergabung dalam Net Zero Banking Alliance, DBS Bank Ltd (Bank DBS) dan Bank DBS Indonesia berkomitmen mendukung nasabah korporasi dengan solusi keuangan berkelanjutan yang berfokus pada energi terbarukan dan infrastruktur.

Baca juga : Luhut: Pertemuan Elon & Prabowo Jadi Sinyal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

"Hal ini dilakukan sebagai wujud kesiapan kami dalam menyongsong transisi energi pada 2050. Kami senantiasa mendukung visi ‘Indonesia Emas 2045’ untuk mengubah Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi, mempromosikan pembangunan berkelanjutan, serta kemakmuran regional," ujar Lim Chu Chong dalam keterangannya, Rabu (22/5/2024).

Menurutnya, setelah berakhirnya pemilu, kinerja investasi di Indonesia menunjukkan tanda-tanda kebangkitan yang signifikan.

Fakta ini diperkuat dengan pertumbuhan ekonomi yang berada di atas 5 persen selama tujuh kuartal berturut-turut.

Lebih dari itu, dengan berbagai kebijakan pemerintah, tingkat inflasi pun masih terjaga rendah.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara pun turut memberikan gambaran terkait kebijakan fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca juga : Berperan Besar di Bidang Ekonomi dan Sosial, BRI Raih 2 Penghargaan Di CNN Indonesia Awards Bali 2024

Ia mengatakan, tahun lalu, Indonesia berhasil menyelesaikan defisit fiskal sebesar 1,6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Ini adalah posisi yang kuat yang diakui oleh komunitas internasional bahwa Indonesia tidak terekspos pada kenaikan suku bunga karena pembiayaan kita berasal dari pasar," ujar Suahasil.

Menurutnya, secara jangka panjang, Indonesia memiliki cita-cita ambisius yakni Indonesia Emas 2045 untuk menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara dan salah satu dari lima besar ekonomi dunia.

Untuk mewujudkan aspirasi ini, diperlukan intervensi dalam strategi hilirisasi industri serta praktik terbaik dalam penerapan ESG.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, misi BUMN jelas yaitu untuk menjadi pionir dalam ekonomi hijau, pemimpin dalam inklusi sosial, inovator dalam teknologi digital, dan pengembang struktur energi kelas dunia.

Baca juga : Pemerintah Bikin Tim Eksplorasi Khusus Indonesia Bagian Barat

"Dalam inisiatif ini, BUMN berkomitmen untuk membangun masa depan yang sejahtera bagi rakyat Indonesia dan bekerja sama dengan seluruh investor,”ujarnya.

Dalam menghadapi ketidakpastian global, Indonesia tetap optimis dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi.

Faktor-faktor seperti hilirisasi industri dan peningkatan ekspor non-migas memberikan harapan positif bagi pencapaian target pertumbuhan 5 persen.

Sementara itu, Chief Economist and Managing Director DBS Group Research Taimur Baig menyatakan, ketahanan ekonomi Indonesia dalam menghadapi tantangan global patut diapresiasi.

"Pertumbuhan yang stabil memberikan ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk tetap teguh dalam mengelola stabilitas harga dan rupiah," ujar Taimur.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.