Dark/Light Mode

Bersama Lawan Stunting Sebagai Kunci Menuju Indonesia Emas 2045

Minggu, 28 April 2024 15:05 WIB
Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dalam rangka Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Penanggulangan Stunting di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (27/4/2024)/Ist
Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dalam rangka Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Penanggulangan Stunting di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (27/4/2024)/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi menjadi Keynote Speaker pada Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dalam rangka Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Penanggulangan Stunting di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (27/4/2024).

Sosialisasi yang diadakan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar ini merupakan bagian dari upaya bersama BPIP dan stakeholder lainnya untuk mengimplementasikan instruksi Presiden.

Menurut Yudian, tahun 2014, tingkat stunting mencapai 37%, sementara pada tahun 2022 turun menjadi 21,6%. Sesuai dengan petunjuk dari Presiden, target penurunan tingkat stunting Tahun 2024 ditetapkan sebesar 14%.

“Kita semua perlu bersatu mengurangi tingkat stunting sesuai dengan program pemerintah yang diinisiasi oleh Bapak Presiden,” jelas Yudian. 

Baca juga : Bersama Mardiono, DPW PPP Se-Indonesia Solid Tatap Pilkada 2024

Yudian juga menyoroti pentingnya 'Keadilan' yang tertulis dalam Pancasila sila ke-5 sebagai prinsip hukum utama yang patut dihargai sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. 

"Mari Kita sebagai bangsa Indonesia bersyukur atas anugerah kemerdekaan yang memberikan kita segalanya-galanya termasuk kebutuhan akan pangan yang selalu mencukupi,” katanya.

Semua pihak harus menyadari memberikan asupan yang tepat kepada bayi adalah suatu keharusan. Karena bertujuan untuk mengawasi pertumbuhan dan perkembangan kesehatan anak-anak, serta memberikan pendampingan dan pembinaan karakter, terutama terkait dengan nilai-nilai Pancasila.

Seperti diketahui, stunting dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia suatu negara. Stunting tidak hanya memengaruhi aspek fisik anak, tetapi juga kesehatan dan kemampuan kognitifnya. 

Baca juga : SDM Kudu Pintar & Sehat

Hal ini disampaikan oleh Prakoso selaku Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP.

"Dengan memperkuat gizi, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi masyarakat, kita dapat memperkuat indeks pembangunan manusia. Dimulai dari generasi muda, termasuk bayi-bayi yang lahir di Indonesia,” jelasnya.

Oleh karena itu, BPIP tidak ada henti-hentinya bekerja sama dengan beberapa daerah lain di seluruh provinsi di Indonesia dalam upaya menurunkan tingkat stunting.

Senada, Timotius Suryadi selaku Penjabat Bupati Karanganyar turut mengemukakan dampak apabila stunting di Indonesia dibiarkan terus-menerus begitu saja.

Baca juga : Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045

"Stunting mungkin terlihat bukanlah hal besar pada awalnya. Tetapi, jika dibiarkan akan menjadi ancaman besar di masa depan. Terlebih lagi pada Tahun 2045, visi 'Indonesia Emas' yaitu memiliki pemuda-pemudi unggul yang mampu mengatasi berbagai tantangan,” jelasnya.

Menurutnya, jika kasus stunting terus berlanjut, visi tersebut tidak akan terwujud.

“Indonesia Emas 2045 dimulai dari sebuah angan-angan yang akan menjadi kenyataan. Hal itu hanya mungkin jika masalah stunting berhasil diselesaikan,” tutur Timotius.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.