Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Tambah Investasi Dan Lapangan Kerja
Bahlil: PT Freeport Harus Bangun Smelter Di Papua
Selasa, 4 Juni 2024 07:00 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah mendorong PT Freeport Indonesia (PTFI) membangun smelter di Papua. Hal ini pentinf dilakukan untuk mendukung program hilirisasi.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku sudah meminta Freeport membangun smelter.
Smelter tembaga itu akan dibangun di dekat lokasi tambang Timika, Papua, sehingga instalasi pemurnian itu tersebar dan tidak hanya berada di Gresik, Jawa Timur.
Baca juga : Hewan Kurban Harus Bebas Antraks Dan PMK
“Supaya ada pemerataan smelter dari Freeport Indonesia,” kata Bahlil di Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama, seperti dikutip dalam keterangnnya di Jakarta, Senin (3/6/2024).
Menurutnya, permintaan Pemerintah itu seiring dengan rencana penambahan jumlah saham milik Pemerintah Indonesia di PTFI menjadi 61 persen pada 2041.
“Kami akan mengakuisisi lagi sahamnya, tambah 10 persen. Sekarang kan 51 persen, kami ingin Indonesia mayoritas lagi. Negosiasinya sudah selesai dan Freeport setuju untuk penambahan saham 10 persen pada 2041,” jelas Bahlil.
Baca juga : Tim Garuda Percaya Diri
Saat ini, PTFI sudah menginvestasikan 3 miliar dolar AS untuk pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur. Smelter itu akan mulai beroperasi pada 1 Juli 2024, dengan kapasitas produksi 60 ton emas murni dan 400 ribu ton katoda tembaga, berikut produk turunan lainnya.
Menurut Bahlil, pembangunan smelter dan proses divestasi saham Freeport menjadi bagian dari program hilirisasi Pemerintah. Hal ini juga menjadi salah satu strategi investasi yang dilakukan oleh negara untuk menciptakan lapangan pekerjaan di masa mendatang.
Bahlil mengatakan, dunia saat ini sedang berbicara tentang energi hijau dan industri hijau. Pada 2035 merupakan puncaknya bonus demografi dan 65 persen penduduk Indonesia adalah usia produktif.
Baca juga : Pecco Menang Sempurna
“Karena itu, kita harus mendesain dari sekarang agar bangsa kita tidak menjadi negara konsumtif,” tegasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya