Dark/Light Mode

Tambah Investasi Dan Lapangan Kerja

Bahlil: PT Freeport Harus Bangun Smelter Di Papua

Selasa, 4 Juni 2024 07:00 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat memberikan kuliah umum pada Pembukaan Pra Kongres VIII Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) se-Nusantara di Universitas Islam As Syafiiyah, Bekasi, Jumat, (31/5/2024). (Foto: Dok. Kementerian Investasi/BKPM)
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat memberikan kuliah umum pada Pembukaan Pra Kongres VIII Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) se-Nusantara di Universitas Islam As Syafiiyah, Bekasi, Jumat, (31/5/2024). (Foto: Dok. Kementerian Investasi/BKPM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah mendorong PT Freeport Indonesia (PTFI) membangun smelter di Papua. Hal ini pentinf dilakukan untuk mendukung program hilirisasi.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku sudah meminta Free­port membangun smelter.

Smelter tembaga itu akan dibangun di dekat lokasi tam­bang Timika, Papua, sehingga instalasi pemurnian itu terse­bar dan tidak hanya berada di Gresik, Jawa Timur.

Baca juga : Hewan Kurban Harus Bebas Antraks Dan PMK

“Supaya ada pemerataan smelter dari Freeport Indonesia,” kata Bahlil di Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama, seperti dikutip dalam keterangnnya di Jakarta, Senin (3/6/2024).

Menurutnya, permintaan Pemerintah itu seiring dengan rencana penambahan jumlah saham milik Pemerintah Indo­nesia di PTFI menjadi 61 persen pada 2041.

“Kami akan mengakuisisi lagi sahamnya, tambah 10 persen. Sekarang kan 51 persen, kami ingin Indonesia mayoritas lagi. Negosiasinya sudah selesai dan Freeport setuju untuk penambahan saham 10 persen pada 2041,” jelas Bahlil.

Baca juga : Tim Garuda Percaya Diri

Saat ini, PTFI sudah meng­investasikan 3 miliar dolar AS untuk pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur. Smelter itu akan mulai beroperasi pada 1 Juli 2024, dengan kapasitas produksi 60 ton emas murni dan 400 ribu ton katoda tembaga, berikut produk turunan lainnya.

Menurut Bahlil, pembangunan smelter dan proses divestasi saham Freeport menjadi bagian dari program hilirisasi Pemerin­tah. Hal ini juga menjadi salah satu strategi investasi yang dilakukan oleh negara untuk menciptakan lapangan pekerjaan di masa mendatang.

Bahlil mengatakan, dunia saat ini sedang berbicara ten­tang energi hijau dan industri hijau. Pada 2035 merupakan puncaknya bonus demografi dan 65 persen penduduk Indonesia adalah usia produktif.

Baca juga : Pecco Menang Sempurna

“Karena itu, kita harus mende­sain dari sekarang agar bangsa kita tidak menjadi negara kon­sumtif,” tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.