Dark/Light Mode

Perkuat Gen Z Di Kapal Perang, Kepala BPIP Manut Arahan Jokowi

Sabtu, 31 Agustus 2024 17:48 WIB
BPIP, GNPP dan TNI AL gelorakan Pancasila kepada Gen Z di geladak KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992. (Foto: Ist)
BPIP, GNPP dan TNI AL gelorakan Pancasila kepada Gen Z di geladak KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Salah satu tantangan pemerintah adalah menjamin masa depan Gen Z. Solusinya, merawat mereka melalui berbagai program riil sesuai nilai-nilai Pancasila. 

Sebagai wujud komitmen terkini, bekerja sama dengan TNI AL dan Gerakan Nasional Penguatan Pancasila (GNPP), Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mendeklarasikan Gerakan Nasional Penguatan Pancasila pada Generasi Milenial dan Gen Z (GNPPMZ) di geladak KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, Koarmada I TNI AL, Tanjung Priok, pada Sabtu (31/8/2024). 

Hadir dalam acara antara lain: Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Pangkoarmada I Laksda TNI Yoos Suryono, Ketua Umum GNPP Sri Mulyani dan Ketua Komisi Kejaksaan Pujiyono Suwadi. Selain deklarasi, juga diadakan talkshow, ship tour dan joy sailing yang diikuti 1000 peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa dan organisasi kepemudaan. 

Menurut Kepala BPIP Yudian Wahyudi, GNPPMZ dirancang kreatif di tengah tantangan globalisasi. Sebagai simbol kekuatan maritim Indonesia, KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 layak menjadi inspirasi anak muda. 

Baca juga : Maju Di Jakarta, Pramono Direstui Jokowi

"Saat ini, kita berdiri di atas kapal rumah sakit pertama karya PT PAL Indonesia, karya anak bangsa. Penamaan kapal ini sebagai wujud penghormatan dan penghargaan terhadap tokoh penting dalam sejarah perjuangan pendirian bangsa Indonesia. Beliau juga Ketua BPUPK (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan)," buka Yudian. 

"Kapal ini sudah aktif. Antara lain dukungan medis di KTT Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 dan pengiriman bantuan ke Jalur Gaza Palestina," imbuh pemilik pondok pesantren dan boarding school itu. 

Langkah kontinyu BPIP memperkuat Gen Z, lanjut Yudian, selaras dengan arahan Presiden Jokowi pada Presidential Lecture di 2019. "Ada 129 juta anak-anak muda, itu hampir 48 persen. Kalau tidak mengerti masalah ideologi dan Pancasila, berbahaya negara ini," demikian Yudian mengulang pernyataan Jokowi. 

Ketua Umum GNPP sekaligus Ketua Panitia Deklarasi GNPPMZ Sri Mulyani menambahkan, pihaknya akan terus membantu BPIP dan TNI dalam merawat Gen Z. Tentu saja berupa kegiatan yang tidak sebatas slogan, hashtags, dan twibbon. 

Baca juga : DPD Mau Bentuk Pansus Haji

"Sungguh luar biasa kita diizinkan menggunakan kapal bersejarah ini. Adik-adik milenial dan Gen Z bisa ikut berlayar, pengalaman yang mungkin sekali seumur hidup," kata Sri. 

Menurutnya, GNPPMZ mengusung misi besar. Caranya, menekankan tiga aspek penting: Pancasila sebagai titik tumpu, titik temu, dan titik tuju dalam berkebangsaan. Melalui pendekatan sosial dan kultural, gerakan ini mengoptimalkan potensi milenial dan Gen Z sebagai subjek Pembangunan Nasional yang berbasis nilai Pancasila menuju Indonesia Emas. 

Saat sesi talkshow, Pangkoarmada I Laksda TNI Yoos Suryono memaparkan kesejarahan Tanah Air yang kaya dan kompleks. Mulai dari masa Majapahit dan Sriwijaya, kolonial Belanda, pendudukan Jepang dan perjuangan menuju kemerdekaan. 

"Kemerdekaan Indonesia tidak hanya mengakhiri penjajahan, tapi juga tonggak bagi pembentukan negara dan identitas nasional. Para milenial dan Gen Z menghadapi tantangan baru dalam memahami dan mengatasi perpecahan internal. Baik dalam politik, sosial, maupun lingkungan digital," beber Pangkoarmada I.

Baca juga : Rayakan HUT Ke-79 RI, PDI Perjuangan Gelar Lari Maraton Soekarno Run

Soal kekayaan alam Indonesia yang melimpah ruah, Ketua Komisi Kejaksaan Pujiyono Suwadi menilai potensi itu seharusnya dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat. Terutama bagi Gen Z yang belakangan makin kesulitan mendapatkan lapangan pekerjaan. Untuk itu, perlu penguatan BPIP agar bisa mengayomi Gen Z sesuai nilai-nilai Pancasila. 

"Kinerja BPIP di bawah komando Prof Yudian sudah cukup bagus. Kalau bisa, dasar hukum BPIP jangan Perpres. Mungkin levelnya bisa dinaikkan sebagai benteng terakhir penjaga Pancasila. Kayak apa, kita bahas kemudian," ulas Pujiyono.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.