Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Lima Pimpinan KPK dan lima Dewan Pengawas (Dewas) KPK dilantik Presiden Jokowi, di Istana Negara, kemarin. Pimpinan KPK yang dipimpin jenderal polisi bintang tiga, Komjen Firli Bahuri dinilai meredup karena ketutup bintang terang Artidjo Alkotsar, sang algojo koruptor.
Lima Pimpinan KPK yang dilantik Jokowi itu adalah Firli Bahuri (ketua), Alexander Mawarta, Lili Pintauli Siregar, Nurul Ghufron, dan Nawawi Pomolango (empat nama terakhir menjabat wakil ketua). Sedangkan lima Dewas KPK adalah Tumpak Hatorangan Panggabean (ketua), Artidjo Al Kostar, Albertina Ho, Harjono, dan Syamsuddin Haris (empat nama terakhir sebagai anggota).
Prosesi pelantikan dimulai pukul 14.30. Presiden lebih dulu melantik Artidjo Cs, baru Firli Cs. Jokowi sepertinya paham betul perhatian besar publik ke Dewas KPK ini.
Usai pelantikan, Jokowi memberikan penjelasan mengenai penunjukan Dewas KPK. Kata Jokowi, Artidjo Cs merupakan orang-orang baik, punya kapabilitas, integritas, dan kapasitas. Latar belakang Artidjo Cs yang berbeda-beda dianggap Jokowi sebagai kombinasi yang baik.
“Saya kira ini sebuah kombinasi yang sangat baik sehingga bisa memberikan fungsi terutama fungsi kontrol dan pengawasan terhadap komisioner KPK,” tuturnya.
Jokowi yakin, keberadaan Artidjo Cs dapat membuat pemberantasan korupsi lebih baik lagi. “Saya kira ini akan bekerja sama dengan baik dengan komisioner. Hitungan kita itu,” imbuh Jokowi.
Baca juga : KPK Dalami Keterlibatan Istri Mantan Sekretaris MA Nurhadi
Jokowi berharap, dengan adanya dewan pengawas dan pimpinan baru, KPK menjadi lebih kuat. Dengan begitu, pemberantasan korupsi bisa dilakukan sistematis. Dampaknya akan baik bagi ekonomi negara ini.
Usai pelantikan, Jokowi juga langsung melakukan pertemuan tertutup dengan seluruh Pimpinan dan Dewas KPK. Beres dari Istana, lima Pimpinan KPK langsung serah terima jabatan alias sertijab dengan Komisioner KPK periode 2015-2019 yang dipimpin Agus Rahardjo.
Sertijab dilakukan di Gedung Penunjang KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, kemarin sore. Firli Cs memasuki Gedung Penunjang pukul 16.50. Artidjo Cs juga datang.
Beberapa pejabat di luar KPK juga hadir. Seperti Menpan RB, Tjahjo Kumolo; Kepala PPATK, Ki agus Badaruddin; Ketua KY, Jaja Ahmad Jayus Amzulian Rifai; dan Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Wahyu Hadiningrat. Para mantan Pimpinan KPK seperti Taufiquerachman Ruki, Bibit Samad Riyanto, dan Chandra Hamzah, juga ada.
Sertijab diikuti juga pejabat struktural dan pegawai KPK. Mereka khidmat mengikuti rangkaian acara. Yang tak tampak, penyidik KPK Novel Baswedan dan Jubir KPK Febri Diansyah. Novel disebut tengah cuti, sementara Febri sakit.
Pukul 17.10, serah terima jabatan dimulai. Diawali dengan pembacaan pakta integritas oleh Pimpinan KPK periode 2019-2023 dan Dewan Pengawas KPK. Setelahnya, Pimpinan KPK dan Dewas KPK, bergantian menandatangani pakta integritas tersebut.
Baca juga : KPK Garap 11 Saksi Kasus Jembatan Waterfront City Kampar
Penandatangan itu disaksikan Agus Rahardjo dan Basaria Panjaitan. Setelah itu, Agus menyerahkan memori jabatan kepada Firli. Keduanya melakukan salam komando, sebelum melanjutkannya dengan cium pipi kanan-kiri alias cupika-cupiki.
Di acara sertijab ini, Agus memberi sambutan yang normatif. Menitipkan KPK pada Tumpak dan Firli. Sedangkan sambutan Firli lebih banyak bicara soal peralihan status pegawai KPK menjadi ASN. Menjanjikan kesejahteraan.
Sementara Tumpak, jadi bintang. Dia disambut meriah para pegawai KPK. “Agak susah saya bicara karena haru yang timbul di dalam hati saya. Saya tidak tahu kenapa saya harus kembali lagi ke KPK. Opung kembali lagi ke sini,” ujar Tumpak saat memberi sambutan.
Riuh tepuk tangan menggema di ruangan. Tumpak masih seperti dulu. Tegas, lugas, dan tanpa basa-basi. Dia m enyinggung posisi Dewas yang disebutnya pelik. Pegawai KPK terdiam. Suasana hening.
“Tapi sudah, yang sudah terjadi, Undang-Undang su dah disahkan, sudah dimuat dalam lembaran negara,” lanjut mantan Komisaris Pelindo II ini. Tumpak pun mengajak para pegawai KPK melaksanakan peraturan tersebut. Dia juga meminta doa restu dari mereka untuk melaksanakan tugas sebagai Dewas. Artidjo juga menarik perhatian. Penampilannya, seadanya. Jas kebesaran dengan kopiah yang agak miring ke kanan. Kemudian, usai acara, ketika bertukar nomor ponsel dengan para Dewas lainnya, Artidjo hanya mencatatnya di kertas. Dia tak bawa ponsel.
Wartawan dan pegawai KPK mengerubungi dan memperhatikannya. Artidjo memang sederhana. Harta kekayaannya tak sampai Rp 182 juta. Dalam LHKPN yang diserahkan pada KPK pada 2017, saat menjabat ketua Kamar Pidana MA, dia hanya punya dua bidang tanah di Sleman, Yogyakarta, senilai Rp 76,96 juta. Alat transportasinya cuma satu sepeda motor Honda Astrea 1978 seharga Rp 1 juta dan satu mobil Chevrolet minibus 2004 senilai Rp 40 juta. Pria berdarah Madura itu juga hanya memiliki harta bergerak senilai Rp 4 juta dan kas/setara kas senilai Rp 60 juta.
Baca juga : Firli Ketiban Durian Runtuh
Ketika konferensi pers usai sertijab, Artidjo terlihat kalem. Lebih banyak tertawa mendengar Tumpak bicara. Beberapa kali dia batuk-batuk. Sementara Firli, dijaga ketat ajudan dan penyidik KPK yang berasal dari kepolisian saat didoorstop wartawan.
Sosok Artidjo juga lebih ramai dibahas di medsos ketimbang Firli. Sosoknya sebagai “algojo” para ko ruptor saat di MA dulu, membungkan harapan tinggi pada masyarakat. “Selamat bekerja pak Artidjo,” cuit @yosuakal di Twitter. “Tenang KPK aman, kalau pengawasnya Bapak ini,” sambung @rezapramana.
Sementara, akun @Wi2nSuwandi malah berharap, posisi Artidjo ditukar de ngan Firli. “Seandainya bisa ditukar, dia yang jadi Ketua KPK,” kicau dia. “Bintang Firli ketutup Artidjo. Artidjo lebih bersinar,” tulis @AlsNugrahaa. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya