Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kepala BNPB Minta Korban Banjir Mau Mengungsi
Harta Penting, Nyawa Lebih Penting
Kamis, 2 Januari 2020 21:04 WIB
RM.id Rakyat Merdeka -
Banjir di beberapa wilayah Jabodetabek memaksa sekitar 62.453 orang mengungsi. Mereka tersebar di 308 titik pengungsian di 49 Kelurahan dan 34 Kecamatan Provinsi DKI Jakarta. Namun ternyata tidak sedikit korban banjir yang memilih tetap bertahan di rumah masing-masing.
Hal ini dilakukan karena mereka ingin menjaga harta bendanya. Namun ketika memilih untuk bertahan di rumah, kebutuhan makanan, minuman, air bersih serta pakaian menjadi terbatas.
Karena itu Kepala BNPB Doni Monardo mengharapkan ketegasan para pemimpin daerah dalam mengingatkan masyarakat untuk mengungsi, melihat prediksi cuaca ekstrem yang masih akan terus terjadi hingga pertengahan Februari.
Baca juga : Kepala BKPM Happy dengan Pembangunan Menara Syariah
“Sangat diharapakan ketegasan para pemimpin daerah untuk mengingatkan masyarakat. Harta penting tetapi nyawa lebih penting,” ujar Doni, Kamis (02/20).
Belajar dari pengalaman di Konawe Utara, Bupati dan Kepala Dinas, camat serta kepala desa memaksa penduduknya untuk evakuasi dan mengungsi, sehingga ketika air hujan dan air bah datang, rumah mereka hanyut terbawa arus. Hasilnyha, korban menjadi tidak ada.
Tidak hanya pemimpin daerah, Doni juga menegaskan bahwa merupakan tugas media untuk terus mengingatkan masyarakat melalui pemberitaan. Termasuk mengikuti perkembangan informasi cuaca dari BMKG.
Baca juga : Rossi Minta Tunggangan Lebih Kenceng
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan analisis BMKG memprediksi, 5–10 Januari 2020 akan masuk aliran udara basah dari arah Samudera Hindia sebelah barat pulau Sumatera di sepanjang ekuator yang berdampak meningkatnya intensitas curah hujan menjadi lebih ekstrem. Sehingga potensi hujan ekstrem masih akan terjadi di wilayah Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jambi sampai Lampung, termasuk Jawa, dan tentunya Jabodetabek.
Kemudian pada 10-15 Januari aliran udara basah ini akan bergerak ke Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Tenggara. Fenomena ini dapat meningkatkan kembali intensitas curah hujan dan merupakan siklus, yang diprediksi terjadi lagi di akhir Januari sampai awal Februari (jangka waktu sekitar 3-5 hari) dan akan terulang lagi pada pertengahan Februari.
“Siklus ini perlu diantisipasi sejak dini dan dipersiapkan mitigasinya,” ungkap Dwikorita.
Karena itu Doni mengimbau masyarakat yang berada di tempat relatif rendah atau dulu pernah menjadi kawasan penimbunan harus terus diwaspadai karena air akan kembali mencari tempat semula. Untuk yang tinggal dekat daerah aliran sungai diusahakan jangan ada di rumah dan mengikuti arahan tim evakuasi untuk mengungsi di posko yang telah tersedia. [KRS]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya