Dark/Light Mode

Kalau Teheran Nekat, Trump Ancam Hancurkan 52 Situs Penting Iran

Minggu, 5 Januari 2020 10:31 WIB
Presiden AS Donald Trump (Foto: Instagram)
Presiden AS Donald Trump (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden AS Donald Trump mengancam akan menyerang 52 situs penting di Iran, bila negara yang beribu kota Teheran itu nekat menyerang warga Amerika atau aset-aset AS, pasca serangan udara yang menewaskan Komandan Militer Qassem Soleimani dan Pemimpin Milisi Irak Abu Mahdi Al Muhandis di Bandara Baghdad, Irak Jumat (3/1).

Sejauh ini, Trump tidak menunjukkan tanda-tanda berusaha mengurangi ketegangan yang muncul, akibat serangan yang dia perintahkan itu.

Ia justru menegaskan ancaman keras pada Iran, lewat akun Twitter pribadinya.

Baca juga : Bunuh Jenderal Iran, Trump Ogah Perang

Trump menulis, Iran telah berbicara dengan sangat lantang untuk membidik aset AS, sebagai balas dendam atas tewasnya Soleimani.

Trump tak mau kalah. Ia mengatakan, AS telah menargetkan 52 situs penting bagi Iran, baik dari segi budaya atau lainnya. "Tak ada target lagi. Situs penting bagi budaya Iran itu akan kami serang dengan sangat cepat dan keras," ancam Trump, Sabtu (4/1).

Trump mengatakan, 52 target yang disasar itu merepresentasikan 52 warga AS yang disandera Iran, setelah ditangkap di Kedutaan AS di Teheran pada tahun 1979.

Baca juga : Lania Fira Dekat dengan Ariel, Sebatas Permainan

Postingan provokatif ini dicuitkan Trump, beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menulis di Twitter, bahwa ia sudah memberitahu Presiden Iran Hassan Rouhani soal komitmen AS untuk menurunkan eskalasi.

Pompeo juga mencuit, bahwa ia telah bicara soal Iran dengan PM Israel Benjamin Netanyahu, dan menggarisbawahi pentingnya melawan pengaruh fitnah Iran dan ancaman terhadap wilayah tersebut.

Mengingat kekhawatiran keamanan yang semakin meningkat pasca serangan udara yang menewaskan Soleimani, aliansi NATO dan misi terpisah yang dipimpin AS, memutuskan menunda program mereka untuk melatih pasukan keamanan dan angkatan bersenjata Irak.

Baca juga : Pesan Natal PM Inggris: Hindari Pertengkaran

“Keamanan personel kami di Irak adalah yang terpenting. Kami terus mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan," kata juru bicara pelaksana NATO Dylan White dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters, Minggu (5/1). [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.