Dark/Light Mode

Muhamad Iqbal, Salah Satu Korban Runtuhan Gedung di Slipi

Selasa, 7 Januari 2020 09:29 WIB
Puing-puing reruntuhan gedung Slipi, yang terjadi Senin pagi (6/1). (Foto: Istimewa)
Puing-puing reruntuhan gedung Slipi, yang terjadi Senin pagi (6/1). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Salah seorang korban runtuhan gedung Slipi, yang terjadi pada Senin pagi (6/1), Muhamad Iqbal. Saat ini Iqbal sedang dirawat di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat. Kabarnya perawatan Iqbal , disebut-sebut tidak dalam tanggungan BPJS Kesehatan.

Selain itu, motor yang sehari-hari menjadi sandaran hidupnya sebagai pengemudi ojek online (ojol), sudah dihancurkan bersama sisa gedung yang diruntuhkan.

Novi, istri Iqbal saat ini merasa kebingungan dan sedih, melihat kondisi suaminya. "Kami bingung, harus mengadu pada siapa," kata Novi di ruang perawatan RSUD Tarakan, Selasa sore (7/1).

Menurut Novi, pihak RSUD Tarakan sudah menegaskan bahwa biaya perawatan suaminya tidak menjadi tanggungan BPJS Kesehatan dengan alasan Iqbal terkena terkena musibah, bencana, bukan sakit. Sehingga Iqbal disebutkan harus memiliki Jamkesmas.

Baca juga : Seknas Jokowi Se-Jabodetabek Bantu Korban Banjir Kampung Melayu

Pada Senin sore (6/1), Iqbal dipindahkan dari ruangan IGD ke ruang perawatan di kamar 1606 yang masuk kategori Kelas 2.

"Ada perawat yang bilang mestinya di kelas 3, tetapi karena ruangan di kelas 3 penuh, di bawa ke ruangan ini. Kalau ternyata nanti tidak ditanggung BPJS, bagaimana?" tambah Novi.

Muhamad Iqbal (37) bersama dua orang lainnya, menjadi tiga korban yang berada di luar gedung yang runtuh pada Senin pagi (6/1) sekitar pukul 09.00 WIB. Iqbal, yang menjadi pengemudi ojek online, saat itu sedang membawa penumpang--seorang perempuan, yang juga menjadi korban runtuhan gedung.

Iqbal naik dari kawasan Tanjung Duren, dengan tujuan ke daerah S.Parman. Penumpang yang dibawa Iqbal minta melewati jalan pintas yang berada samping gedung.

Baca juga : Istri Kapolri dan Panglima TNI Serahkan Bantuan Korban Banjir Di Jaktim

Tidak dinyana, gedung runtuh. Iqbal dan penumpangnya terkena runtuhan di luar gedung. Keduanya di bawa ke RSUD Tarakan, sekitar setengah jam setelah gedung runtuh.

Di Tarakan, Iqbal dan korban runtuhan lainnya sempat mendapat perawatan di IGD. Keduanya sempat tidak sadarkan diri. Untuk Iqbal, dari hasil CT Scan ada pergeseran di tulang tangan kanannya. Nyeri dari pundak ke bawah.

"Tangan kanan tidak bisa digerakan, kiri bisa," kata Novi, menceritakan kondisi suaminya. Iqbal, yang baru empat bulan ini menjadi ojek online ini, dipastikan tidak bisa melanjutkan pekerjaannya.

Beberapa teman sesama pengemudi online sudah menengoknya di RSUD Tarakan. Namun, mereka tidak sampai hati untuk mengabarkan soal motor Vario bernopol AD 4689 Q yang dikendarai Iqbal, yang Selasa sore dihancurkan bersama puing-puing runtuhan.

Baca juga : Sharapova Ketiban Durian Runtuh di Brisbane

" Itu sebenarnya motor adik. Saya nggak tega ngasih tahu ke Iqbal, khawatir dia makin panik," kata Novi.

Selama ini Iqbal dan istrinya, Novi, tinggal di sebuah rumah kontrakan di daerah Kebayoran Lama, Jaksel, bersama seorang anak mereka, Ano, yang baru berusia 5 tahun. [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.