Dark/Light Mode

Pemerintah Fasilitasi Pemulangan Korban Jembatan Runtuh di Taiwan

Sabtu, 12 Oktober 2019 12:38 WIB
Pemerintah Fasilitasi Pemulangan Korban Jembatan Runtuh di Taiwan

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan memfasilitasi kepulangan tiga pekerja migran Indonesia (PMI) yakni Ersona (32), Domiri (28) dan Wartono (29), korban runtuhnya jembatan lintas pelabuhan Nanfang Ao, di Yilan, Taiwan, Selasa (1/10) lalu. 

Ketiga jenazah korban yang meninggal dunia itu tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (10/10) pukul 13.00 WIB.  

"Sesuai koordinasi dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei dan jasa penerbangan, setelah tiba di Bandara Soetta, ketiga jenazah PMI itu akan dipulangkan ke kampung halamannya, masing-masing," kata Plt Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Aris Wahyudi, saat menjemput tiga jenazah di Terminal Cargo, Tangerang, Banten.  

Aris Wahyudi menjelaskan, setelah seluruh proses pemulangan ketiga jenazah selesai dilakukan, KDEI Taipei akan mengurus segala sesuatu yang menjadi hak bagi ahli waris ketiga almarhum di Indonesia.  

Baca juga : Pemerintah Perpanjang Kerja Sama Pengembangan KEK Dengan Kadin

"Hak-hak korban meliputi gaji, asuransi kematian dan lainnya," kata Aris Wahyudi, didampingi Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN) Kemnaker, Eva Trisiana dan Kabid Tenaga Kerja Kamar Dagang Ekonomi dan Indonesia (KDEI) di Taipei, Purwanti Uta Djara.  

Aris Wahyudi memberikan apresiasi kepada Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) Sekar Tanjung Lestari, yang bertanggung jawab menangani proses pemulangan jenazah tiga korban pekerja migran.  

Jenazah almarhum Wartono akan dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Almarhum Ersona akan dikembalikan ke kampungnya, Indramayu, Jawa Barat. Sementara almarhum M Domiri akan diantar ke Pemalang, Jawa Tengah.

Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN) Kemnaker Eva Trisiana menambahkan, ketiga jenazah PMI telah ditangani secara Islam oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCNU) Taiwan, yang dihadiri oleh Kepala Kantor KEDI Taipei Didi Sumadi, perwakilan keluarga serta kerabat korban.  

Baca juga : Proses Sertifikasi Tanah Warga Dairi Bisa Bertahun-tahun

"Seluruh korban yang meninggal dunia juga memperoleh santunan dari Kemnaker, dan telah diterima oleh keluarga tiga korban pekerja migran, " tutur Eva.  

Eva menambahkan, selain tiga korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, empat WNI lainnya dikabarkan terluka akibat kejadian ini.

Seluruh WNI, baik yang luka maupun meninggal, merupakan PMI yang resmi bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal ikan milik Taiwan.  

Dua korban luka ringan Miswan dan Supandi, langsung dipulangkan dari RS. Sementara dua korban lainnya yang mengalami luka berat, perlu menjalani perawatan intensif yakni Jaedi dan Winanto, di RS di Yilan. Hanya Winanto, yang masih perlu perawatan di rumah sakit St. Mary’s.  

Baca juga : Dorong Petani ke Industri Pangan, Kementan Bentuk SP3T

Otoritas Wilayah Yilan dan perusahaan pengelola pelabuhan Taiwan, Taiwan International Ports Corporation Ltd, akan memberikan santunan kepada korban meninggal.    Sementara, empat korban WNI yang luka-luka, mendapat santunan bervariasi sesuai tingkat keparahannya.

"Pemerintah akan terus memantau dan memastikan, agar hak-hak para almarhum dapat diterima oleh ahli warisnya, sesuai ketentuan," ujar Eva. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.