Dark/Light Mode

Alhamdulillah WNI Tak Jadi Korban Kebakaran Hutan Australia

Senin, 11 November 2019 15:28 WIB
Proses pemadaman kebakaran hutan di kawasan NSW, Australia, Senin (11/11). (Foto Guardian via ABC News)
Proses pemadaman kebakaran hutan di kawasan NSW, Australia, Senin (11/11). (Foto Guardian via ABC News)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Australia mengeluarkan peringatan darurat kepada warganya yang berdomisili di sekitar wilayah pesisir timur Australia. Peringatan ini dikeluarkan mengingat kobaran api akibat kebakaran hutan yang terus meluas.

Setidaknya tiga orang dinyatakan tewas, sementara ribuan lainnya mengevakuasi diri selama tiga hari masa darurat kebakaran hutan. Negara Bagian New South Wales (NSW) Queensland dan Sydney masing-masing telah mendeklarasikan status darurat.

Sejauh ini, berdasarkan pantauan tim KBRI Canberra dan koordinasi dengan KJRI Sydney, tidak ada masyarakat Indonesia yang jadi korban. Duta Besar RI untuk Australia Kristiarto Legowo mengatakan, mayoritas kebakaran terjadi daerah-daerah perkampungan di hutan. Sedangkan, mayoritas WNI di New South Wales dan Queensland tersebar di daerah-daerah perkotaan dan di pesisir pantai.

Baca juga : Kemakmuran Itu Bukan Hadiah

Ditambahkan Kristiarto, KJRI di Sydney sudah menyampaikan imbauan dan pengumuman kepada masyarakat Indonesia di New South Wales dan Queensland untuk meningkatkan kewaspadaan, dan menghindari daerah-daerah terjadinya kebakaran.

"Warga diimbau untuk senantiasa memantau informasi dan mengikuti anjuran dari otoritas setempat," sebutnya.

Lebih dari 120 titik kebakaran hutan menjalar di tiga negara bagian tersebut. Warga di lingkungan yang terancam diimbau untuk meninggalkan tempat tinggal mereka dan mencari perlindungan di pusat-pusat evakuasi.

Baca juga : Gandeng Bukalapak, BNI Hadirkan Tabungan Wirausaha

Pihak pemadam kebakaran NSW sudah mengeluarkan peringatan level maksimal untuk pertama kalinya sejak sistem peringatan kebakaran baru diperkenalkan satu dekade lalu. Peringatan bencana "dahsyat" ini diberlakukan di seantero kawasan metropolitan Sydney yang padat dan kawasan lain di utara kota tersebut.

Kebakaran melahap kawasan sepanjang 1.000 km dari Sydney ke Gold Coast dekat Brisbane. Temperatur diprediksi akan mencapai 37 derajat Celsius pada Selasa (12/11). Kondisi akan menjadi lebih buruk dibandingkan pada Jumat (8/11) lalu, saat badai mulai menerjang Australia bagian timur.

"Dalam kondisi ini, titik-titik api akan menyebar dengan cepat dan mengancam tempat tinggal dan hidup warga," demikian pernyataan Pasukan Pemadam Kebakaran NSW. Puluhan sekolah dan fasilitas umum lainnya ditutup seantero negara bagian. Pemadam kebakaran dari Selandia Baru diterbangkan ke Australia untuk membantu saat pasukan darurat yang sudah kewalahan bersiap menghadapi 'serangan' baru.

Baca juga : Yang Mau Daftar CPNS, Jangan Mau Jadi Korban Penipuan Ya

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan  militer juga akan diterjunkan untuk membantu 1.300 pemadam kebakaran yang bekerja di kedua negara bagian. Ratusan warga sipil juga secara sukarela membantu pemadaman api di area-area terdampak. [DAY

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.