Dark/Light Mode

Pakai Blangkon, Ganjar Pranowo Tinjau Korban Banjir Grobogan

Kamis, 9 Januari 2020 15:03 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau lokasi terdampak bencana banjir di wilayah Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (9/1). (Foto: Humas BNPB)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau lokasi terdampak bencana banjir di wilayah Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (9/1). (Foto: Humas BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkeliling meninjau lokasi terdampak bencana banjir di wilayah Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (9/1). Ganjar yang mengenakan blangkon dan pakaian adat khas Jawa Tengah memastikan penanganan dan keselamatan warga, pemenuhan kebutuhan pengungsian, dan memberikan apresiasi kepada tim relawan gabungan yang bertugas.

Ganjar meninjau beberapa tempat seperti Sungai Tuntang yang meluap karena intensitas hujan tinggi dan air kiriman dari wilayah hulu sungai, didampingi Kalakhar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Sudaryanto, Bupati Grobogan Sri Sumarni, dan Kalaks BPBD Grobogan Endang S.

Selain meninjau sungai dari atas jembatan, Ganjar juga mengunjungi posko di Kecamatan Gubug untuk menyapa para relawan dan pengungsi. Dalam kesempatan tersebut, Ganjar mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan agar tidak terpapar penyakit yang mengancam saat banjir. Terlebih, jenis penyakit yang dibawa oleh hewan pengerat seperti tikus. Setelah itu, Ganjar juga membagi-bagikan kaos bertuliskan "Jateng Gayeng" bagi sejumlah warga di posko.

Baca juga : Jokowi Datang, Kapal China Tinggalkan Natuna

Untuk diketahui, delapan kecamatan di Kabupaten Grobogan terdampak banjir sejak Rabu (8/1). Delapan kecamatan tersebut adalah Karangrayung, Gubug, Godong, Tanggungharjo, Tegowanu, Penawangan, Kedungjati, dan Purwodadi.

Selain merendam desa/kelurahan dan infrastruktur serta fasilitas umum, banjir tersebut juga mengakibatkan satu warga meninggal dunia karena terpeleset di dalam rumah yang terendam air dari jebolan Tanggul Kali Jajar di Kecamatan Karangrayung.

Ratusan hektar sawah yang ditanami padi berumur sekitar 1 bulanan juga terendam, sehingga terancam gagal panen.

Selain Kabupaten Grobogan, wilayah Kabupaten Demak juga terdampak banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Tuntang, ditambah jebolnya tanggul penahan sungai.

Bencana tersebut menyebabkan 180 jiwa mengungsi di Kantor Kecamatan. Ada 4.000 KK terdampak banjir, dengan tinggi muka air berkisar antara 80-150 cm. [HES]
 

Baca juga : Menko PMK Pastikan Bantuan Untuk Korban Banjir Maksimal

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.