Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Marak Kerajaan Palsu, Romo Benny Harap Kepala Daerah Aktif Lindungi Masyarakat
Minggu, 19 Januari 2020 16:41 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susetyo berharap, kepala daerah waspada terhadap maraknya sejumlah perkumpulan aneh dan sesat seperti Kerajaan Agung Sejagat (KAS) dan Sunda Empire. Kepala daerah harus proaktif memberikan pendidikan kritis terhadap masyarakat. Supaya tidak mudah tertipu dengan fenomena ajaran dan perkumpulan sesat yang menjanjikan harapan palsu.
"Pemerintahan daerah harus berkerja sama dengan masyarakat. Untuk mengantisipasi dan menghentikan aktivitas yang merugikan," kata Romo Benny kepada RMco.id, Minggu (19/1).
Baca juga : Kerajaan Palsu Menyindir Kita
Romo Benny mengingatkan, perkumpulan-perkumpulan sesat ini bukanlah bentuk dari kebebasan berekspresi. Apalagi, ternyata menimbulkan keresahan masyarakat. Sebagian besar juga terbukti tindak pidana penipuan.
Romo Benny, fenomena semacam ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia. Ternyata, kebanyakan cuman kedok penipuan seperti pengumpulan dana terhadap pengikutnya.
Baca juga : Jelang Pilkada, Kepala Daerah Dilarang Mutasi Pejabat
Fenomena sosial ini, lanjut Rohaniawan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) ini, adalah bagian dari ajaran utopis. Para pengikutnya berharap masa depan lebih makmur dan cepat kaya tanpa bekerja keras.
Romo Benny menyakini, fenomena muncul kerajaan sesat di beberapa daerah menunjukkan kekuatan komodifikasi media sosial dibalut dengan mitos yang membuat publik gampang tertipu oleh janji palsu. Ditambah lagi dalam situasi ekonomi yang sulit, beban hidup yang berat, maka pelariannya dengan mencari mimpi untuk mewujudkan kemakmuran semu.
Baca juga : Mendagri Minta Kepala Daerah Kita Nyontek Singapura
"Budaya instan ini akan berbahaya bila kesadaran kritis masyarakat rendah. Dampaknya adalah kerugian sosial dan ekonomi bagi rakyat miskin yang jadi korban. Maka penting kesadaran kristis masyarakat agar tidak mudah terpesona janji tidak masuk akal dan menipu nalar sehat. Inilah peran penting pemerintah pusat dan daerah hadir," pungkasnya. [FAQ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya