Dark/Light Mode

Menggapai Kesejukan Beragama (25)

Berharap Kepada Kelas Menengah Santri (2)

Jumat, 18 Oktober 2019 07:20 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Komunitas pesantren kini sudah mulai merambah kelas menengah Indonesia dalam berbagai segmen. Di antara para santri sudah banyak menyandang bintang (jenderal) di berbagai kesatuan TNI dan Polri, sudah banyak menduduki Rektor bahkan Menteri.

Sudah banyak sekali yang menjadi anggota legislatif, diplomat karier, menembus peluang karier internasional di mancanegara.

Yang pasti kalau dahulu komunitas santri kebanyakan hanya mustahiq (penerima zakat) dan paling banter sebagai nadzir (penyelenggara dan pengurus tanah dan harta waqaf) atau mauqufalaih (pengguna hasil keuntungan waqaf produktif yang diterima dari nadzir), kini sudah banyak sebagai muzakki (pembayar zakat) dan sebagai waqif (pemberi waqaf).

Baca juga : Berharap Kepada Kelas Menengah Santri (1)

Di zaman Pak Munawiir Syazali sebagai Menteri Agama, ia menggelontorkan dana yang besar untuk menyekolahkan anak-anak santri ke Eropa dan Amerika Serikat, Kanada, dan tentu saja Timur Tengah.

Hasilnya luar biasa. Dengan kemampuan vocab yang dimiliki para santri yang diperolehnya dari Perguruan Tinggi kelas dunia di Barat, menjadikan mereka bisa mengakses mesin-mesin birokrasi strategis seperti Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Kementerian PU, dan dunia IT lainnya.

Efeknya lebih lanjut, santri tidak lagi identik dengan kaum sarungan, yang hanya bisa baca doa dan berzanji.

Baca juga : Mengaktifkan Fungsi Kritis Agama (2)

Kini Kementerian Agama membuka Program khusus yang disebut Madrasah Insan Cendekia, yang sesungguhnya pertama kali dirintis oleh Pak Habibie, kini hasilnya lebih dahsyat.

Selain hafal Qur’an juga mampu menyandang predikat alumni terbaik di Universitas terkemuka di Indonesia dan di Luar Negeri.

Keunggulan lain para santri ialah ketangguhan nasionalisme, karakter tawadhu’, dan cintanya terhadap perdamaian.

Baca juga : Mengaktifkan Fungsi Kritis Agama (1)

Harga politik para santri saat ini jauh lebih mahal dari pada periode-periode sebelumnya. Siapapun ingin menjadi pemimpin bangsa, baik legislatif maupun eksekutif, sulit diperoleh tanpa mengantongi tiket dari komunitas pesantren.

Ke depan, posisi tawar santri akan semakin penting. Selamat kepada para Santri, teruskan perjuangannya: Merdeka!, Allahu Akbar! ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.