Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Harun Masiku di Luar Negeri

Yasonna dan Ketua KPK Ditantang Sumpah Pocong

Senin, 20 Januari 2020 06:50 WIB
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (kiri) dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri. (Foto: Patra Rizki Syahputra/RM)
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (kiri) dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri. (Foto: Patra Rizki Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebaradaan kader PDIP Harun Masiku masih misterius. Ketua KPK Firli Bahuri dan Menkumham Yasonna Laoly kompak menyebut, tersangka suap ke Komisioner KPU Wahyu Setiawan itu, berada di luar negeri.

Tapi, ada yang bilang Harun sudah pulang ke tanah air. Untuk membuktikan kebenarannya, ada usul nyeleneh agar Ketua KPK dan Menkumham sumpah pocong, berani?

KPK menyebut, Harun pergi ke Singapura 6 Januari, dua hari sebelum oTT terhadap Wahyu. Informasi keberadaan Harun itu diketahui KPK dari laporan Ditjen imigrasi. KPK pun kemudian menetapkan Harun men jadi buron.

Ketua KPK, Firli Bahuri, menyatakan, pihaknya telah meminta bantuan interpol untuk mencari Harun. Firli yakin, Harun akan pulang.

Kamis lalu, Yasonna membenarkan Harun berada di luar negeri. “Kita tunggu dia datang saja. Kita serahkan kepada KPK untuk mengejarnya,” ucap menteri dari PDIP ini.

Sedangkan menurut Tempo, Harun telah kembali ke Tanah air pada 7 Januari atau sehari sebelum KPK mencokok Wahyu. Tempo melakukan penelusuran mulai dari bandara, apartemen, hingga kediaman Harun di gowa, Sulawesi Selatan.

Baca juga : Yasonna Bilang Harun Masiku Masih Di Luar, Andi Arief Kok Pojokin Hasto?

Tempo memastikan Harun ada di Tanah air saat Wahyu ditangkap. Bersamaan dengan itu, beredar rekaman CCTV bandara. Dalam potongan video CCTV tersebut terlihat rombongan penumpang pesawat yang baru saja mendarat menuju pintu keluar.

Di rombongan paling akhir terlihat sosok pria berambut tipis dan berkacamata. Pria yang mengenakan sweater biru sambil menenteng tas belanja itu disebut-sebut sebagai Harun Masiku. Video itu bikin publik bertanya-tanya. Termasuk Ketua DPP PDIP, Gerindra, Iwan Sumule.

“Nah lho. Harun Masiku, kader PDIP yang jadi tersangka suap komisioner KPU, tertangkap CCTV masih berada di Indonesia saat OTT KPK dilakukan,” cuit Iwan di akun Twitter @IwanSumule86.

Iwan pun bertanyatanya, siapa yang kini berbohong atas keberadaan Harun. apakah KPK, Ditjen Imigrasi, atau media yang melakukan penelusuran.

Sebelumnya, Iwan juga mendapat kabar Harun ada di Jakarta dan sedang dicuci otak. Cuitan Iwan itu mendapat banyak tanggapan. Sampai tadi malam sudah di-retweet sebanyak 466 kali, 519 yang memberikan tanda suka dan sebanyak 76 pengguna menuliskan komentar. Macam-macam komentarnya.

Simpang siurnya soal keberadaan Harun membuat publik bingung. agar semuanya jelas, ada yang mengusulkan untuk melakukan sumpah pocong. “Suruh sumpah pocong saja keduanya. Berani nggak,” cuit @1bambang.

Baca juga : PDIP Imbau Harun Masiku Segera Serahkan Diri ke KPK

Pendiri Lokataru Foundation, Haris Azhar, ikut menyinggung Yasonna yang justru beragabung jadi tim kuasa hukum PDIP. “Tugas Yasonna sebagai bosnya imigrasi, harusnya memastikan Harun Masiku ada di mana. Bukan gabung di tim partai. Presiden baiknya paham juga,” kicau Haris di akun @haris_azhar.

Menurut Haris, Yasonna melanggar etika karena turun tangan dalam perkara ini. “Menurut saya, pejabat negara harus melampaui posisinya di partai politik atau tempat asalnya. Kalau dalam situasi Yassona, jelas ini (melanggar) soal etika, administrasi negara dan aturan hukum,” ujarnya.

Terkait rekaman video CCTV itu, Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli, mengaku akan menindaklanjutinya. “Mungkin Senin (hari ini, red) akan dibahas,” kata Lili, saat dikontak wartawan, kemarin.

Terpisah, Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango, menyatakan bahwa Harun akan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Selain itu, penyidik kemungkinan akan mendalami melalui CCTV bandara dan perangkat elektronik Harun yang disita saat penggeledahan.

Penyidik akan menganalisa perangkat elektronik yang bisa konfirmasi. Soal keterlibatan Yasonna, KPK menanggapinya biasa saja.

Plt Jubir KPK, Ali Fikri, mengatakan hak semua orang bergabung dengan tim apapun. “KPK tidak akan masuk ke wilayah perdebatan soal itu,” kata Ali, kemarin.

Baca juga : Libur Awal Tahun, Transaksi Keuangan BNI di Luar Negeri Tetap Eksis

Ketika disinggung mengenai potensi konflik kepentingan terhadap penanganan perkara, ali enggan berkomentar banyak. KPK tetap fokus terhadap penanganan perkara yang sudah masuk ke tahap penyidikan dengan empat tersangka.

Salah satu tim hukum PDIP, Maqdir Ismail memastikan, Yasonna tidak akan mengintervensi kasus yang sedang diusut KPK itu.

Maqdir menyebut, keberadaan Yasonna saat memberikan keterangan pers Jumat lalu, sebagai pemberi pengantar bahwa PDIP membentuk tim hukum.

“Saya kira enggak ada yang salah. apalagi secara real tidak ada kewenangan beliau untuk melakukan intervensi terhadap KPK. Itu enggak ada kewenangan dalam proses pidana, Menkumham cuma penonton. enggak ada urusannya,” ujarnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.