Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Yasonna Bilang Harun Masiku Masih Di Luar, Andi Arief Kok Pojokin Hasto?

Jumat, 17 Januari 2020 03:25 WIB
Menkumham Yasonna Laoly (Foto: Rizky Syahputra/RM)
Menkumham Yasonna Laoly (Foto: Rizky Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly memastikan, Harun Masiku, kader PDIP yang buron, masih berada di luar negeri.

Tapi, Andi Arief, seperti tidak percaya. Andi bahkan menuding Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyembunyikan Harun. Kenapa Andi terus memojokkan Hasto?

Yasonna membantah kabar yang menyebut Harun sudah kembali dari Singapura, 7 Januari  lalu. Dia memastikan, Harun masih ada di luar negeri. “Pokoknya belum di Indonesia,” tegas Yasonna, di LP Narkotika Klas IIA, Jakarta Timur, Kamis (16/1).

Yasonna mengatakan, berdasarkan catatan Ditjen Imigrasi, Harun pergi ke Singapura pada 6 Januari 2019. Setelah itu, belum ada kabar soal keberadaan Harun. Sementara, OTT KPK dilakukan 8 Januari, dua hari setelah kepergian Harun.

"Apa tujuannya di luar, kita tidak tahu. Barangkali, dia juga tidak tahu akan di-OTT. Dia memang sudah keluar dari republik ini,” ucap politisi senior PDIP ini.

Sore harinya, Yasonna menyebut, upaya pencegahan terhadap Harun tidak berguna. Sebab, Harun kadung berada di luar negeri.

“Pencekalan itu kan kalau dia belum keluar. Dia kan sudah keluar sebelum ada permin taan itu. Untuk apa dikirim surat pencekalan, orangnya masih di luar. Kan persoalannya di situ,” tutur Yasonna, di Gedung DPR, Senayan.

Baca juga : PDIP Imbau Harun Masiku Segera Serahkan Diri ke KPK

Yasonna pun menyerahkan kasus Harun ke KPK. Ia menolak berkomentar lebih lanjut, soal apakah partainya turut mengimbau maupun membantu Harun untuk kembali ke Indonesia.

“Kita tunggu dia datang saja. Kita tunggu. Serahkan kepada KPK untuk mengejarnya. Ya itu tim hukum saja yang membahas. Saya Menkumham,” ujar Ketua DPP PDIP bidang Hukum dan Perundang-undangan ini.

Sementara itu, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief keukeuh menuduh Hasto menyembunyikan Harun.

Tudingan tersebut dicuitkan kemarin siang melalui akun Twitternya @AndiArief__. “Hasto, jangan simpan Harun. Serahkan dia. Dari sandiwaramu,” cuit Andi.

Dalam cuitan lain, Andi mengunggah berita bahwa Harun telah terbang dari Singapura ke Jakarta pada 7 Januari 2020 menggunakan Batik Air. Berita itu bahkan menyebutkan nomor kursi yang diduduki Harun.

Andi percaya betul dengan berita itu. Dia pun meminta KPK dan Ditjen Imigrasi tidak melindungi Harun.

“KPK dan Imigrasi bisa dituding memberi informasi bohong, dan masuk dalam skenario jaringan pelindung koruptor, jika bukti elintasan Harun Masiku yang sebenarnya tidak diumumkan ke publik,” tulisnya.

Baca juga : Masih Buron, KPK Minta Harun Masiku Segera Serahkan Diri

Menurutnya, ada satu hal yang dapat menyelamatkan Hasto. Yakni, dengan menyatakan tim yang sedang menangani kasus suap antara partai berkuasa dan KPU ini tidak sah.

“Dan sekarang sedang dilakukan upaya itu. Kabarnya, sudah puluhan toilet gak bisa menampung diare,” sindirnya merujuk pada sakit yang diderita Hasto saat OTT KPK dilakukan.

PDIP membantah tudingan Andi. Tim Hukum PDIP Teguh Samudra menyatakan, Hasto justru sejak awal telah mengimbau Harun untuk menyerahkan diri.

“Sudah diimbau sejak awal oleh Sekjen supaya menyerahkan diri, tapi kalau kita diminta bantuannya kita juga akan mengimbau lagi, karena itu yang punya kewenangan daripada ins titusi,” tegas Teguh di Gedung ACLC, Jakarta.

Teguh memastikan, partainya kooperatif dengan penanganan perkara yang dilakukan KPK. PDIP mendukung KPK menuntaskan kasus dugaan suap yang menjerat kadernya terse but. “Bukan kooperatif lagi, tapi men-support. PDIP paling utama dalam upaya memberantas korupsi,” klaim dia.

Dari pihak KPK, Ketua KPK Firli Bahuri bakal memasukkan nama Ha run dalam daftar pencarian orang (DPO). Firli mengatakan, proses pencarian Harun merupakan prioritas utama penyidik dalam mendalami du gaan suap yang juga menjerat eks komisioner KPU Wahyu Setiawan.

“Pasti, pasti. Karena prosesnya kita untuk mene tapkan seseorang DPO itu kita harus lengkapi dulu surat-suratnya,” ujar Firli, Kamis (16/1).

Baca juga : Lima Tahun Lagi, Messi Masih Dipercaya Tetap di Barcelona

Ia meyakini, Harun pasti akan tertangkap. Apalagi, KPK telah menggandeng Polri, Kejaksaan Agung, serta Kementerian Hukum dan HAM dalam perburuan Harun.

“Soal perintah penangkapan sudah kita keluarkan,” tegasnya.

“Prinsipnya adalah seluruh kekuatan, seluruh jejaring kita kerahkan untuk melakukan penangkapan yang bersangkutan,” imbuh Firli.

Jenderal polisi bintang tiga itu menambahkan, berdasarkan pengalaman KPK, pihak-pihak yang tersandung korupsi nantinya juga pasti akan ditangkap, ataupun menyerahkan diri.

Namun, Firli tetap menyerukan masyarakat yang mengetahui keberadaan Harun, agar segera melapor ke KPK.

“Kalau melihat Saudara tersangka HM, segera diberi tahu kepada kita, kepada Polri. Dan kalau pada kesempatan ini, saudara HM mendengar berita ini, supaya segera kembali ke Indonesia dan menyerahkan diri kepada KPK,” tandasnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.