Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Periksa Pegawai Yang Undang Somad

Ketua KPK Mending Tangkepin Koruptor

Jumat, 22 November 2019 09:18 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Rencana Ketua KPK, Agus Rahardjo akan memeriksa sejumlah pegawainya yang mengundang Ustaz Abdul Somad memberikan tausiah di Masjid KPK, mendapat reaksi beragam di media sosial. Ada yang mengkritik, buat apa Ketua KPK ngurusin yang begituan. Seperti nggak ada tangkapan lagi saja.

Somad datang ke Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan pada Selasa lalu. Dia mengisi kajian setelah salat dzuhur. Agus bilang, undangan untuk Somad tanpa persetujuan pimpinan. Somad diundang pegawai dari Badan Amal Islam KPK (BAIK). Pimpinan KPK sempat mencegah hal itu. Namun, kajian Somad tetap dilaksanakan. “Sebelumnya, malamnya diberitahu, sebetulnya pimpinan sudah mencegah,” ujar Agus, di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu kemarin.

Alasan penolakan itu, kata Agus, Somad dianggap kontroversial dan mewakili aliran atau kelompok tertentu. “Kami mengharapkan yang khotbah di KPK itu orang yang inklusif, orang yang tidak berpihak pada aliran tertentu. Harapan kita semuanya begitu,” ucap Agus.

Baca juga : KPK Masih Berunding Dengan Kemenpan RB

Kegiatan itu berbeda dengan kedatangan KH Ahmad Muwafiq pada Rabu kemarin. Menurut Agus, acara bertajuk ‘Silaturahmi Kebangsaan dan Doa Bersama untuk Negeri’ itu merupakan program resmi Pimpinan KPK dan telah dibahas sejak jauh-jauh hari. “Kalau yang kemarin, ada beberapa orang yang mengundang kajian dzuhur, kemudian sebetulnya tidak disetujui pimpinan,” ungkap dia lagi.

Kedua acara itu memang berbeda. Saat UAS hadir, tidak ada pemberitahuan kepada wartawan yang biasa ngepos di KPK. Kajiannya pun dilakukan tertutup. Sebaliknya, untuk acara Gus Muwafiq, jauh sebelum pelaksanaan sudah dikabarkan humas KPK. Wartawan pun boleh meliput.

Lantaran itu, Agus menyatakan akan melakukan pemeriksaan terhadap pegawai yang nekat mendatangkan Somad. “Ya, itu nanti kepada pegawainya kita periksa,” tegas Agus.

Baca juga : Ini Putra Asli Papua Pertama Yang Jadi Kepala Kejaksaan Tinggi

Sikap Agus Rahardjo itu menuai komentar dari warganet. Ada yang menyebut, “bobolnya” pimpinan KPK menunjukkan adanya faksi Taliban di dalam tubuh komisi antirasuah. “Kenapa kok pimpinan KPK tidak tahu. Gimana urusan kerjaan yang lainnya nih? Semakin nyata bahwa memang benar adanya KPK Taliban niih. Buka jati diri dengan sendirinya euy,” cuit @Herlina_ogie.

“Biasa OTT di tempat lain, rumah sendiri kebobolan yak,” sambung @Galaxi552. Tapi, lebih banyak lagi yang menyesal kan sikap Agus. Sikap Agus disebut nggak demokratis. “#shameonyou KPK astaga dragon, ini negara yang katanya masih demokrasi itu kan ya?” sindir @RencekanPeyek.

Warganet juga bertanya, kalau sama UAS saja takut, gimana berani meng hadapi orang-orang besar yang korupsi.

Baca juga : Perkara Suap Pengadaan Barang dan Jasa, KPK Panggil Pengurus PKB

“Cuma ngadepin begundal begundal sosmed yang menstigma UAS dengan berbagai label saja KPK jiper. Masih ngarep mereka berani hadapin kasus-kasus yang ditengarai menyangkut nama-nama junjungan para begundal itu?Ngupil wae Cong @KPK_RI,” kritik @UyokBack. Banyak yang menyebut Agus Rahardjo kurang kerjaan. Sampai kajian saja diurusin.

“Pimpinannya sekarang kurang kerjaan. Jadi nyari kerja dengan memeriksa ustadz yang kajian! Selain Komisi pemberantasan Korupsi, KPK juga berfungsi sebagai Komisi Pengawasan Kajian!” cuit @RSaputra9 “Iya, ketua KPK kaya nggak ada tangkapan aja,” sambar @Asong66.

Akun @BoyIsmet pun berharap Agus segera lengser. “Segera aja lengsernya. Yang bukan urusannya diurus, makanya miskin prestasi,” tegasnya. [ OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.