Dark/Light Mode

Program Sembako Bisa Bantu Kurangi Stunting

Senin, 10 Februari 2020 13:15 WIB
Peluncuran dan sosialisasi penyaluran Program Sembako tahun 2020, di e-Warong Maraja, Makassar, Sulawesi Selatan. (Foto: Dok. Kemensos)
Peluncuran dan sosialisasi penyaluran Program Sembako tahun 2020, di e-Warong Maraja, Makassar, Sulawesi Selatan. (Foto: Dok. Kemensos)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM), Kementerian Sosial (Kemensos), Andi ZA Dulung, mengharapkan, Program Sembako dapat membantu mengurangi permasalahan stunting di Indonesia. 

"Ini (Program Sembako) sebetulnya ada hubungannya dengan stunting. Ada program pemerintah sekarang kita ingin mengurangi stunting,” kata Andi, pada peluncuran dan sosialisasi penyaluran Program Sembako tahun 2020, di e-Warong Maraja, Makassar, Sulawesi Selatan.      

Andi menerangkan, cara pemerintah mengurangi stunting melalui Program Sembako adalah dengan memberikan pilihan bahan pangan yang dapat dibeli keluarga penerima manfaat (KPM) sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan dengan memperhatikan gizi.       

Baca juga : Program Gratieks Ciptakan Jutaan Lapangan Pekerjaan

“Jadi memang inilah pemerintah terus menerus memperbaiki keadaan. Makanya program ini pun ditambahkan dengan program pencegahan stunting dengan macam-macam kombinasi gizi,” tutur Andi ke para peserta yang merupakan KPM.        

Dalam kunjungan di e-Warong tersebut, Andi menjelaskan bahwa KPM diberikan kebebasan dalam membelanjakan bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan agar KPM menjadi bahagia. “Ini benar-benar membuat ibu sendiri yang mengatur (pembelanjaan) sehingga ibu bahagia. Jadi, memang didesain sedemikian rupa," terangnya.

Namun demikian, Andi melarang para KPM membeli barang yang tidak diperbolehkan. Contohnya rokok. Jika diketahui ada KPM yang membeli barang tersebut, sanksi pun akan diberikan kepada e-Warong yang menjualnya.           

Baca juga : PKB Salurkan 2.300 Paket Sembako ke Korban Banjir di Kabupaten Bandung

“Nah, yang tidak boleh, yang sangat dilarang adalah rokok. Kalau ketahuan warungnya ada yang melanggar itu, izinnya akan dicabut,” tegas Andi.        

Indeks bantuan pada Program Sembako mengalami peningkatan dari program sebelumnya yaitu Bantuan Pangan Nontunai (BPNT). Sebelumnya, KPM diberikan bantuan sebesar Rp 110.000 per bulan. Namun, dengan beralih menjadi Program Sembako, KPM diberikan bantuan sebesar Rp 150.000 per bulan. “Kenaikannya itu sudah pasti, dari Rp 110.000 menjadi Rp 150.000,” tutur Andi.      

Andi juga berpesan, agar KPM yang memiliki usaha dapat didorong untuk semakin meningkatkan usahanya dengan diberikan modal tambahan. Dengan diberikan bantuan tersebut diharapkan KPM tidak perlu lagi menerima bantuan dan menjadi mandiri.       

Baca juga : Bamsoet Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Cililitan

“Ibu-ibu sekalian yang sudah ada usaha. Itu sekarang Pak Menteri dan Presiden menginginkan agar didorong mereka diberikan modal tambahan untuk bisa meningkatkan usaha dan tidak perlu lagi menerima bantuan. Nanti kita lihat bagaimana perkembangan supaya mereka bisa membuat usaha yang lebih agar mereka cepat mandiri," pungkas Andi. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.