Dark/Light Mode

Rayakan Cap Go Meh 2020 Bersama Kemenag, WALUBI Merasa Terhormat

Senin, 17 Februari 2020 14:01 WIB
Ketua Umum WALUBI Hartati Murdaya memberikan sambutan dalam Perayaan Cap Go Meh 2020 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (15/2). (Foto: Istimewa)
Ketua Umum WALUBI Hartati Murdaya memberikan sambutan dalam Perayaan Cap Go Meh 2020 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (15/2). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) bersama dengan Kementerian Agama menyelenggarakan Perayaan Cap Go Meh Bersama dalam rangka Hari Raya Imlek 2571 Tahun 2020. Acara ini digelar di JIExpo Convention Centre and Theatre, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, (15/2).      

Dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (17/2), pihak WALUBI sangat bangga dan merasa terhormat, karena tahun ini dapat bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk menyelenggarakan acara Cap Go Meh Bersama ini. Acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan kerukunan umat lintas agama di Tanah Air serta mengajak semua pihak bekerja keras guna mewujudkan Indonesia Maju di bawah kepemimpinan nasional Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin.        

Baca juga : Jelang Liga 1 2020, LIB Gelar Workshop dengan Perangkat Pertandingan

"Cap Go Meh merupakan salah satu momentum yang tepat untuk ramai-ramai mempererat toleransi dan kerukunan, persatuan dan kesatuan untuk Indonesia maju, berasaskan Pancasila dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada dasarnya perayaan Cap Go Meh merupakan perayaan terpenting bagi warga Tionghoa di seluruh belahan dunia, termasuk di Indonesia, sehingga perayaan tersebut sudah menjadi tradisi budaya milik bangsa Indonesia," demikian penjelasan WALUBI.      

Perayaan Cap Go Meh di Indonesia terbilang istimewa. Karena telah berakulturasi dengan budaya setempat. Misalnya di daerah Singkawang terdapat ritual pawai tatung, pembakaran replika naga untuk menolak bala satu kota. Selain itu perayaan Cap Go Meh pada di Gorontalo juga terbilang unik, pawai dan acara lainnya diikuti bukan hanya oleh orang Tionghoa, tapi juga oleh warga dari etnis lain yang beragama Islam dan Kristen. Demikian pula di daerah lain, seperti Pontianak, Makassar, Manado, Semarang, Yogyakarta, Solo, Cirebon, Medan, Jambi, juga Jakarta. Kini, perayaan Cap Go Meh bukan lagi milik warga Tionghoa saja, melainkan sudah menjadi bagian dari kekayaan budaya bangsa Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.              

Baca juga : Rakor Kesiapan Pilkada Serentak 2020, Kemendagri Apresiasi Intelkam Polri

"Pada 2020 ini yang menurut kepercayaan warga Tionghoa merupakan tahun Tikus Logam. Menurut penanggalan, tahun Tikus Logam merupakan tahun yang penuh keterampilan bagi umat manusia untuk mendapatkan berkah. Tikus logam dipercaya adalah shio yang paling tua di dalam tatanan warga Tionghoa. Hal itu menandakan, pada tahun 2020 ini akan banyak orang yang lebih semangat dan kerja keras serta cerdik dalam mencapai suatu usaha. Hal ini juga menandakan agar bangsa Indonesia dapat terus bersemangat untuk mencapai cita-cita dan bekerja keras untuk Negeri yang kita cintai ini," tambah penjelasan itu.         

Pada Perayaan Cap Go Meh Bersama 2020 ini, WALUBI mengambil tema “Bekerja Keras untuk Indonesia Maju dan Jaya,” dengan sub tema “Cap Go Meh 2571 Tahun 2020 Turut Mewujudkan Cinta Tanah Air dan Semarak Budaya Sesama Antar Anak Bangsa, Marilah Kita Meningkatkan Moral Spiritual dan Kerukunan Lintas Beragama, serta Persatuan dan Kesatuan Indonesia Maju berazaskan Pancasila dalam Bingkai NKRI.” Perayaan Cap Go Meh Bersama 2020 dihadiri warga masyarakat Tionghoa Indonesia, para Pejabat Pemerintahan, tokoh pemuka agama serta masyarakat lintas golongan.        

Baca juga : Rapat Dengan Wapres, Tito Bahas Peran Kemendagri Tangani Stunting

Acara perayaan Cap Go Meh ini juga diisi drama musikal berjudul “Bekerja Keras untuk Indonesia Maju dan Jaya”. Drama Musikal ini akan disutradarai langsung Ketua Umum WALUBI, S Hartati Murdaya, yang didukung penata musik Purwacaraka, penulis naskah Undung Wiyono, dan penanggung jawab pagelaran Haryati Abelam. Penampilan drama musikal ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi masyarakat Indonesia untuk bangkit berperan serta mamajukan kesejahteraan seluruh warga bangsa Indonesia. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.