Dark/Light Mode

Perpusnas Sabet Predikat A Pengawasan Kearsipan dari ANRI

Rabu, 26 Februari 2020 13:17 WIB
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando (kedua kiri) menerima penghargaan pengawasan Kearsipan dari ANRI. Penghargaan diberikan oleh Menpan RB Tjahjo Kumolo pada Rakornas Pengawasan Kearsipan di Solo, Rabu, (26/2). (Foto: Istimewa)
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando (kedua kiri) menerima penghargaan pengawasan Kearsipan dari ANRI. Penghargaan diberikan oleh Menpan RB Tjahjo Kumolo pada Rakornas Pengawasan Kearsipan di Solo, Rabu, (26/2). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) kembali meraih penghargaan dari Arsip Nasional (ANRI). Kali ini Perpusnas mendapatkan predikat A (memuaskan) kategori Pengawasan Kearsipan dengan nilai 80,19. 

Penyerahan penghargaan diberikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo dan Plt Kepala ANRI M.Taufik kepada Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan Kearsipan ANRI di Solo, Rabu, (26/2). Sebanyak 103 kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah menerima penghargaan serupa.

Baca juga : Puskepi: Tiket Pesawat Mahal Bukan Karena Avtur

Dalam kesempatan tersebut Tjahjo menekankan pentingnya arsip, khususnya yang menyangkut aset-aset daerah. Jangan sampai bangunan tua/cagar daerah hilang dokumennya, seperti yang terjadi di beberapa daerah meskipun fisiknya masih ada. "Ini perlu ditata karena hal itu bagian dari reformasi birokrasi," ucap Tjahjo dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (26/2).        

Selain itu, Tjahjo juga meminta agar setiap daerah memiliki pelayanan publik yang baik, mudah diakses dan tidak berbelit-belit. "Visi misi Presiden tidak semata-mata pelayanan birokrasi, reformasi birokrasi, ataupun penyederhanaan birokrasi tapi juga peningkatan kualitas SDM menuju ke arah yang profesional," imbuhnya  di hadapan 800 lebih peserta rakornas.        

Baca juga : Menlu Sambut Kedatangan Tim Aju dan Tim Evakuasi WNI Dari Wuhan

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan bahwa pengelolaan arsip semestinya canggih. Sekarang masanya teknologi komunikasi. Digitalisasi jadi keharusan. Paradigma arsip harus berubah, setidaknya dalam aspek tata kelola dan budaya arsip. Masyarakat juga harus meningkat pemahaman akan kearsipan. Jangan ketika kondisi sulit/susah, arsip baru dicari.        

"Arsip jangan merasa termarjinalkan. Arsip salah satu garda terdepan bangsa. Arsip adalah penyaji informasi yang akurat. Alat bukti yang sah. Dan para pejuang kearsipan jangan lelah berkarya dan letih berkreasi dan berinovasi," tambah Ganjar. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.