Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kasus Suap Perizinan Proyek Meikarta
James Riady: Ketemu Neneng, Cuma Silaturahmi
Selasa, 13 November 2018 00:14 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Bos Lippo Group James Riady, mengklaim pertemuannya dengan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin hanya sebatas silaturahmi. Tapi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak serta-merta percaya dengan pernyataan James. Jubir KPK Febri Diansyah menegaskan, penyidik akan mendalami pertemuan tersebut. Dia menegaskan, apa pun klaim James, komisi pimpinan Agus Rahardjo Cs itu punya bukti-bukti lain.
“Silakan saja kalau saksi mengatakan alasannya silaturahmi, atau mengatakan mengunjungi setelah melahirkan, ya itu silakan saja. KPK tentu punya bukti-bukti yang lain, yang kami dapatkan dari saksi lain atau dari alat bukti yang lain,” ujar Febri di Gedung KPK, Senin (12/11) malam.
Baca juga : Duo Neneng Kembalikan Rp 3 Miliar & Sing$ 90
Yang didalami penyidik di antaranya adalah hasil pertemuan antara James dan Neneng. Apakah pertemuan tersebut terkait dengan proyek Meikarta, atau tidak. “Tentu itu jadi poin yang kami dalami, baik terhadap saksi James Riyadi, ataupun terhadap Bupati sendiri dan juga kalangan lain yang mengetahui tentang hal tersebut,” imbuh bekas aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) itu.
Apa soal pertemuan itu jadi salah alasan KPK menggeledah rumah James? Febri mengiyakan. “Karena ada dugaan keterkaitan dalam hal ini pertemuan tersebut ya, maka kami perlu melakukan pencarian bukti-bukti,” tuturnya. Selain mendalami soal pertemuan, KPK juga akan mendalami komunikasi yang dijalin Bupati Neneng dengan sejumlah pihak. Namun, Febri belum bisa membeberkan siapa saja pihak yang dimaksud.
Baca juga : Kejaksaan Eksekusi Aset Komura Rp 221,2 Miliar
“Siapa pihak terkait tersebut, apakah dari Lippo Group misalnya, tentu belum bisa saya sampaikan saat ini. Yang pasti komunikasi yang kami pegang tersebut itu sangat relevan dan terkait dengan perkara yang sedang disidik ini. Tentu dugaan suap terkait proses perizinan,” tegas Febri.
Sebelumnya, usai digarap KPK pada Selasa, 30 Oktober lalu, James mengakui adanya pertemuan dengan Neneng. Pertemuan itu disebutnya terjadi akhir tahun lalu. James tengah berada di Lippo Cikarang, ketika dirinya diberitahu bahwa Bupati Bekasi itu baru melahirkan. “Saya pertama kali baru tahu bahwa bupati itu adalah seorang ibu, seorang wanita. Oleh karena itu, waktu saya diajak untuk mampir hanya sekedar mengucapkan selamat saja, saya mampir ke rumah beliau mengucapkan selamat,” ungkap James. Dia berdalih tidak ada pembicaraan soal izin atau bisnis apa pun dengan Neneng. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya