Dark/Light Mode

Tarung Di Bioskop

Ahok Kandaskan Anaknya Amien

Minggu, 11 November 2018 15:46 WIB
Aktor Daniel Mananta (kanan) perankan tokoh Basuki Tjahaja Purnama dalam Film A Man Called Ahok. (Foto: IG @vjdaniel)
Aktor Daniel Mananta (kanan) perankan tokoh Basuki Tjahaja Purnama dalam Film A Man Called Ahok. (Foto: IG @vjdaniel)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada dua film yang jadi sorotan warganet sepanjang akhir pekan kemarin. Film Ahok dan film Hanum. Menarik, karena perbincangan warganet soal film layar lebar itu melebar sampai ke urusan politik. Seperti dalam pemilu, dua film itu tengah bersaing mendapatkan banyak simpati penonton.

Sementara ini, menurut kicauan netizen, Ahok yang unggul. Film pertama berjudul “A Man Called Ahok”. Kalau diterjemahkan bebas artinya Si Ahok. Film ini bercerita tentang masa kecil eks gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok di kampung halamannya. Di Tanjungpinang, Bangka Belitung.

Film kedua adalah “Hanum & Rangga”. Hanum adalah putri politikus senior PAN Amien Rais. Film ini berkisah tentang Hanum Salsabiel Rais saat bekerja di Amerika. Dua film ini sebenarnya memiliki beberapa persamaan. Pertama, filmnya berjenis biopic. Kedua, film ini sama-sama diangkat dari buku.

Hanung Bramantyo Setuju Ahok Lebih Populer

Baca juga : Kejaksaan Tangkap Koruptor Dana Swakelola Rp 98 Miliar

A Man Called Ahok diangkat dari sebuah buku dengan judul yang sama karya Rudi Valinka. Sementara, Hanum & Rangga diangkat dari buku berjudul Faith and The City karya Hanum Rais sendiri. Ketiga, kedua film itu sama-sama mulai diputar tanggal 8 November kemarin. Awalnya, film Hanum akan rilis tanggal 15 nanti. Namun entah kenapa tiba-tiba saja dimajukan penayangannya menjadi 8 November.

Persamaan terakhir, Ahok dan Hanum sama-sama bersinggungan dengan dunia politik. Dan pandangan politik dua tokoh ini berseberangan. Nah, topik ini yang bikin perbincangan warganet makin panas. Ahok pernah dekat dengan Jokowi. Karena itu film Ahok direpresentasikan ke Jokowi-Ma’ruf.

Sementara Hanum adalah pendukung Prabowo Subianto. Seperti halnya ayahnya. Sehingga film Hanum direpresentasikan ke kubu Prabowo-Sandi. Seperti dalam kampanye, jagat media sosial diramaikan dengan ajakan untuk menonton dua film tersebut. Ada yang mengajak nonton film Hanum. Tak sedikit yang melarang menonton film Ahok. Dan sebaliknya. Persis seperti kampanye. Bahkan politikus PAN Totok Daryanto mewajibkan kader PAN untuk menonton film Hanum.

Menurut anggota DPR ini, film itu adalah paket komplet film milenial muslim bertema agama dan cinta. Ajakan itu disambut netizen seperti disampaikan pemilik akun @rumkaz. “Ini tolong dishare ke seluruh penjuru dunia ke semua daerah disertai permintaan nobar dan serbu bioskop yang memutar Hanum&Rangga,” cuitnya.

Baca juga : Pemilik Akun Bodong Fadli Zon Diuber Polisi

Senada disampaikan akun @donnybonardo. Menurut dia, dua film itu sama-sama bagus. “Tapi jujur film Ahok jauh lebih menginspirasi dan mampu mengaduk-aduk perasaan. Ngantrinya edannn,” ujar @donnybonardo sebelum kembali mencuit, “Thanks hanum atas filmnya jadi ada perbandingan mana film terbaik dan kita jadi tahu,” kicaunya.

Melihat persaingan itu, akun @Dianurilma sampai ketawa. “Baiklah, head to head akan makin memanas.Hanum vs Ahok. Representatif dari masing-masing kubu. Aku cinta XXI,”ujarnya. Film mana yang paling banyak ditonton? Belum ketahuan hasilnya. Ada yang bilang, film Hanum laris manis. Ada juga yang sebaliknya. Namun menurut @sickontrucks, yang mengaku bekerja di sebuah bioskop di Jakarta, film Ahok lebih diminati dari pada film Hanum dan Rangga. “Perbandingannya bisa 10:1,” ungkapnya.

Menurut akun @Warvan perdebatan warganet soal dua film itu sungguh tiada bermutu. Dua film itu adalah bentuk persinggungan politik dan budaya pop. “Sejak lama pemilu kita emang didesign hanya untuk hiburan semata, pemilu mirip Indonesian idol. Sirkulasi elit yang dirayakan tanpa ide dan gagasan,” ujarnya.

Nama Hanum sebenarnya cukup harum di dunia perfilman. Namanya mulai terdengar di telinga penonton pada 2013. Ia adalah penulis buku bergenre drama religi berjudul 99 Cahaya di Langit Eropa dan difilmkan tahun 2013 dan 2014. Setelah itu ia menjadi penulis skenario untuk film Bulan Terbelah di Langit Amerika 1 dan 2. Film ini rilis berturut-turut pada tahun 2015 dan 2016. Film-film ini mendapat sambutan hangat dari penonton. Film pertamanya bisa tembus 1.189.709 penonton.

Baca juga : KPK Minta Imigrasi Tunda Pemeriksaan Andi Sofyar

Akankah film Hanum selaris film-film selanjutnya? Sutradara Hanung Bramantyo sulit menerka film mana yang akan lebih banyak ditonton, meski mungkin, Ahok lebih populer ketimbang Hanum. Film yang mengangkat kisah hidup seseorang semisal Rudi Habibie memang sukses besar, angkanya mencapai dua juta penonton.

Namun tak semua film serupa bisa sesukses itu meski tingkat popularitas tokoh yang di-film-kan setara. Dia bilang, Ahok memang tokoh yang sangat populer. Tapi apakah sasaran masyarakatnya tepat? Saya belum tahu,” kata Hanung. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.