Dark/Light Mode

BIN: Puncak Virus Corona di Indonesia Saat Bulan Puasa

Jumat, 13 Maret 2020 21:31 WIB
Ilustrasi Virus Corona. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi Virus Corona. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN), Afini Boer, menyampaikan puncak penyebaran virus corona (outbreak) akan berlangsung pada Mei,bertepatan dengan Ramadan 1441 Hijriah.

Afini menjelaskan skema yang ia buat telah menggunakan perhitungan matematis untuk menemukan hasil tersebut.

Berdasarkan penelitiannya bersama berbagai pihak, outbreak akan terjadi terhitung dari 60 hari sejak ditemukan virus corona di Indonesia.

"Kita sudah membuat skema menggunakan perhitungan matematis, di Indonesia outbreak akan terjadi dalam 60 hari, berarti bulan Mei," ujarnya di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (13/3).

Baca juga : Jadi Ketua Penanganan Virus Corona, Kepala BNPB Doni Monardo Mohon Doa

Penelitian tersebut menurut Afini bertujuan untuk membantu langkah-langkah pemerintah dalam menangani kasus virus corona. Terutama menekan angka infeksi dalam dua bulan ke depan.

"Tujuannya bukan menebar kepanikan, tapi supaya pemerintah bisa sigap dalam menangani virus ini," katanya.

Lebih lanjut, Afini menyatakan Indonesia akan mampu menekan penyebaran virus corona jika pemerintah melakukan upaya maksimal dalam pencegahan dan penanggulangan.

Meski demikian, ia tetap mengapresiasi upaya yang sudah dilakukan pemerintah selama ini, termasuk penunjukan juru bicara untuk virus corona.

Baca juga : Di Tengah Virus Corona Mewabah, Asensi Apresiasi Pemilihan Puteri Indonesia 2020

"Jika pemerintah melakukan persiapan yang optimal, tentu bisa menekan angka infeksi virus corona, sehingga nanti grafik yang kita siapkan tidak akan mencapai puncak, tentunya skema yang dibuat untuk mencegah ini," ucapnya.

Di tempat yang sama, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menyampaikan Indonesia belum memasuki tahap untuk lockdown atau isolasi.

Menurutnya perlu persiapan yang optimal untuk melakukan lockdown, terutama persiapan rumah sakit di daerah dan komunikasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

"Kalau lockdown itu belum perlu, kita masih harus optimalisasi informasi dengan daerah, persiapan rumah sakit dan laboratorium juga perlu dilakukan," ucapnya.

Baca juga : Bukan Corona, BKS Kena Tifus Dan Asma

Meutya juga mengingatkan pentingnya personel TNI dalam menjaga perbatasan dan pelabuhan di pintu masuk Indonesia, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yang dibawa dari luar negeri.

"Penjagaan oleh TNI perlu dilakukan saat ini tidak hanya di jalur udara, tapi juga nonudara, penjagaan pintu masuk nonudara seperti laut, itu harus diperketat lagi " katanya. Menurutnya, dalam situasi seperti ini TNI bisa dilibatkan dalam bentuk Operasi Militer Selain Perang (OMSP). [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.