Dark/Light Mode

Menag Ancang-ancang Haji Dibatalkan Saudi

Sabtu, 28 Maret 2020 08:34 WIB
Menteri Agama Fachrul Razi. (Foto: Kementerian Agama RI)
Menteri Agama Fachrul Razi. (Foto: Kementerian Agama RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wabah Corona (Covid-19) belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Sementara, musim haji 2020 kian dekat. Pemerintah Arab Saudi memang belum mengambil keputusan, namun, Menteri agama (Menag), Fachrul Razi sudah mengambil ancang-ancang kalau penyelenggaraan haji tahun ini dibatalkan gara-gara Corona. Menag terus memantau perkembangan kebijakan pemerintah Saudi terkait wabah Corona.

Sampai saat ini, Raja Salman bin Abdul Aziz masih membatasi pelaksanaan ibadah di dua Kota Suci, Makkah dan Madinah. Kemenag, kata Fachrul, telah menyiapkan dua skenario. Pertama, skenario jika ibadah haji tetap dilaksanakan. Kedua, jika ibadah haji dibatalkan. “Kita menyiapkan mitigasi kalau pelaksanaan ibadah haji dibatalkan Pemerintah Arab Saudi,” ujarnya, kemarin.

Meski sudah ancang-ancang jika penyelenggaraan haji dibatalkan, Menag memastikan persiapan layanan di Saudi, di antaranya pengadaan layanan akomodasi, transportasi darat, hingga katering, terus berjalan. Namun, sesuai surat dari Menteri haji dan Umrah Saudi, pembayaran uang muka belum dilakukan.

Baca juga : Melimpah, Gunung Kidul Sedang Panen Kacang dan Jagung

Demikian pula untuk penerbangan. Untuk di dalam negeri, pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) masih berproses. Sampai kemarin, tercatat 83.337 calon jemaah haji melakukan pelunasan. Untuk tahap awal, pelunasan ini akan berlangsung hingga 30 April 2020.

“Jika ternyata haji tahun ini dibatalkan, dana yang disetorkan saat pelunasan dapat dikembalikan lagi ke calon jemaah haji,” janji Fachrul.

Sementara, untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona, Kemenag telah menunda pelaksanaan bimbingan manasik haji secara konvensional yang melibatkan kerumunan massa.

Baca juga : Penyusunan Draf RPP Keamanan Laut Perlu Libatkan Polri

Kemenag tengah memfinalkan beberapa skenario pelaksanaan manasik. Antara lain distribusi buku manasik ke calon jemaah haji agar bisa dijadikan bahan bacaan, memanfaatkan media televisi dan radio untuk proses pembelajaran, menggunakan sarana pembelajaran daring, atau edukasi dan sosialisasi melalui media sosial. “Skema ini sedang difinalkan. Semoga bisa direalisasikan dalam waktu dekat ini,” ucapnya.

Menag mengimbau para calon jemaah haji tetap mengikuti setiap tahapan haji, sembari sabar memantau perkembangan di Saudi. “Apa pun keputusan Kerajaan Saudi dan Pemerintah Indonesia, itu pasti dilakukan bagi kemaslahatan orang banyak, khususnya para calon jemaah haji,” terangnya.

Kasubbag Informasi dan Humas Ditjen PHU Kemenag, Yusuf Prasetyo menambahkan, hingga kemarin, Saudi belum memutuskan apakah tetap menyelenggarakan ibadah haji atau membatalkannya. “Belum pernah ada pemberitahuan surat dan lain-lain (bahwa) penyelenggaran haji tahun ini dibatalkan. Belum ada. Tidak ada. Sampai saat ini belum ada,” tutur Yusuf.

Baca juga : Harga Minyak Turun, Ini Yang Dilakukan SKK Migas

Kuota haji Indonesia tahun ini berjumlah 221 ribu. Jumlah ini terdiri atas 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus. Kuota haji reguler terbagi menjadi tiga, yaitu 199.518 untuk jemaah haji reguler tahun berjalan, 2.040 prioritas kuota jemaah haji lanjut usia, 1.512 untuk kuota petugas haji daerah, dan 250 petugas pembimbing ibadah KBIHU. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.