Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Duit Rp 800 Juta Masih Jadi Tanda Tanya
Taufik Hidayat Ngaku Jadi Kurir Uang Rp 1 M Untuk Asisten Imam Nahrawi, Duitnya Dibungkus Kresek Hitam
Rabu, 6 Mei 2020 19:08 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) periode 2016-2017, Taufik Hidayat mengaku telah menyerahkan uang Rp 1 miliar kepada Miftahul Ulum, Asisten Pribadi (Aspri) mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Hal itu disampaikan Taufik, saat bersaksi dalam sidang lanjutan kasus suap dana Hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dengan terdakwa Imam Nahrawi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (6/5).
Sidang tersebut digelar melalui sarana video konferensi. Taufik berada di kediamannya, Imam Nahrawi berada di rumah tahanan (rutan) KPK, sementara jaksa penuntut umum (JPU) KPK, majelis hakim, dan sebagian penasihat hukum berada di pengadilan Tipikor Jakarta.
Mantan atlet bulutangkis nasional itu menuturkan, awalnya, dia mendapat pesan dari Manager Perencanaan Satlak Prima Kemenpora, Tommy Suhartanto.
Baca juga : Taufik Hidayat Jadi Perantara Gratifikasi Imam Nahrawi
Tommy menyatakan akan menitipkan uang Rp 1 miliar ke Taufik, untuk diserahkan ke Ulum. "Saya dikontak pak Tommy, mau menitipkan uang ke bapak," tutur Taufik dalam kesaksiannya lewat video konferensi.
Jaksa KPK Budhi Sarumpaet kemudian menanyakan siapa 'bapak' yang dimaksud dalam obrolan Taufik dengan Tomy tersebut.
"Bapak yang dimaksud siapa?" tanya jaksa. "Ya kalau pak Ulum yang ambil, semua orang sudah tahu bahwa yang dimaksud itu Pak Menpora (Imam Nahrawi)," jawab Taufik.
Uang Rp 1 miliar itu diterima Taufik dari Asisten Direktur Keuangan Satlak Prima Reiki Mamesah di kediamannya, di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca juga : Penyidikan Selesai, Bupati Sidoarjo Cs Bakal Disidang
Tommy kemudian menelepon Taufik, memberitahu uang akan segera diambil Ulum. Tak lama, Ulum meneleponnya, mengabarkan akan datang ke rumah Taufik. Setelah Ulum tiba, Taufik langsung menyerahkan uang yang dibungkus kantong kresek hitam ke Ulum di garasi rumah.
"Ulum bersama siapa?" tanya Jaksa. "Saya tidak tahu, apakah Pak Ulum sendiri atau ada orang lain di dalam mobil. Mobil hitam Nissan XTrail kalau tidak salah," tutur Taufik mencoba mengingat-ingat peristiwa itu.
Setelah penyerahan uang tersebut,Taufik bilang tak ada pembahasan lain. Ulum segera pergi. Jaksa kemudian menanyakan asal uang yang diambil Ulum, untuk Imam Nahrawi.
"Beliau sebagai Aspri bisa ke mana-mana, dan selalu mengatasnamakan Bapak dan kami percaya saja," jawab Taufik.
Baca juga : Eks Mendag Gaet Pengusaha Beri Bantuan APD Ke Rumah Sakit Di Yogyakarta
"Saya hanya diminta tolong seperti itu di telepon. Sebagai kerabat di situ, saya membantu. Tapi, saya tidak konfirmasi ke Pak Imam kalau uang itu sudah dititipkan ke Ulum," imbuhnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya