Dark/Light Mode

Berdamai Dengan Corona Tolong Kasih Tahu Caranya

Sabtu, 9 Mei 2020 05:12 WIB
Virus corona. (Foto: ist)
Virus corona. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengajak masyarakat berdamai dengan corona alias Covid-19. Maukah rakyat bersahabat dengan virus mematikan itu? Lalu seperti apa bisa hidup berdamai dengan wabah yang menyeramkan itu? Tolong kasih tahu rakyat ya...

Ajakan berdamai dengan corona itu disampaikan Jokowi melalui video yang diunggah di akun Twitter miliknya, @jokowi, Jumat petang kemarin. Kata dia, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan corona untuk beberapa waktu ke depan.

Menurut dia, sejak awal, pemerintah memilih kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), bukan lockdown. "Dengan PSBB, masyarakat masih bisa beraktivitas, tetapi dibatasi," kicau Jokowi, memberi keterangan video tersebut. 

Dalam video itu, Jokowi mengatakan, kurva penyebaran corona belum akan melandai dalam waktu dekat. Kondisi ini akan terus berlangsung hingga vaksin corona ditemukan. "Sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," kata Jokowi. 

Baca juga : Bersama Dirjen Perhubungan Darat, Jasa Raharja Tinjau Posko Check Point Operasi Ketupat Lebaran

Atas dasar itu, eks Wali Kota Solo itu mempersilakan warga melakukan aktivitas dengan tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan, seperti mengurangi interaksi fisik, menjaga jarak, bermasker, dan sering cuci tangan sehabis kegiatan. "Semua ini membutuhkan kedisiplinan kita semuanya, kedisiplinan warga, serta peran aparat yang bekerja secara tepat dan terukur," ujarnya. 

Tak sampai menunggu lama, kicauan itu langsung diserbu warganet. Sampai tadi malam, cuitan itu sudah dikomentari 2.600 pengguna. Sebagian besar mengaku bingung dengan ajakan itu. 

Seperti disampaikan akun @rikoarisandi77. Dia mengaku, bingung dengan ajakan tersebut. "Banyak yang gagal paham dengan ajakan tersebut. Termasuk saja," kicaunya. "Perasaan kita belum perang lawan corona secara maksimal deh, Pak. Kok udah berdamai," cuit @ronavioleta. 

Akun @urmila_11 minta diberi contoh bagaimana berdamai dengan corona. Dia bilang sudah membaca berita soal ini sampai tuntas. Tapi masih belum paham juga bagaimana berdamai dengan corona. "Coba tolong kasih tahu bagaimana caranya," kicaunya. 

Baca juga : CIPS Ingatkan Perusahaan Teknologi Harus Transparan!

Waketum Gerindra, Fadli Zon, ikutan melemparkan kritik. Dia bilang, mana yang benar memerangi atau berdamai dengan virus corona. "Kok seperti trial and error. Kebijakan dan pendekatan yg gonta ganti ini membingungkan rakyat juga aparat di daerah. Apa sih rencananya?," cuit @fadlizon. 

Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio melihat, ajakan itu tak lepas dari bagian upaya pemerintah melonggarkan PSBB. Salah satu pelonggaran itu terlihat dengan cara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan relaksasi kepada masyarakat untuk dapat beraktivitas menggunakan transportasi umum.  

Agus menilai, kebijakan pemerintah itu tak punya dasar keilmuan yang kuat. Mestinya melonggarkan transportasi dilakukan setelah ada penurunan pertumbuhan kasus corona. “Saat ini pemerintah mestinya tegas melakukan PSBB untuk cegah terjadi ledakan kasus baru,” ujarnya.

Sekjen MUI, Anwar Abbas meminta, pemerintah tegas tentang kondisi terkini terkait penanganan pandemi virus corona agar tidak membuat masyarakat bingung. Anwar menyinggung, keputusan pemerintah yang akan melonggarkan PSBB, pembukaan bandara, hingga izin operasi semua moda angkutan umum di tengah larangan mudik.

Baca juga : Momentum Teladani Welas Asih Sidharta Gautama

"Apakah sudah terkendali atau belum?," kata Anwar. Sikap itu penting bagi MUI untuk dijadikan dasar menjelaskan dan menentukan tentang sikap dan tindakan mana yang harus dilakukan oleh umat terkait dengan fatwa yang ada.

Lantaran mendapat banyak sorotan, Istana langsung menjelaskan maksud ajakan berdamai dengan corona itu. 

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengatakan, ajakan berdamai dengan corona adalah imbauan agar masyarakat bisa menyesuaikan pola hidup selama pandemi corona. "Artinya jangan kita menyerah. Hidup berdamai itu penyesuaian baru dalam kehidupan," kata Bey, kemarin.  

Bey bilang, adanya corona tidak boleh membuat kita tidak produktif. Yang diperlukan adalah penyesuaian kehidupan. "Ke sana yang disebut the new normal tatanan kehidupan baru," katanya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.