Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Salah satu program prioritas nasional adalah menurunkan angka stunting. Indonesia menargetkan penurunan stunting sebesar 14 persen pada 2024. Namun, target itu terancam tak tercapai lantaran mewabahnya virus corona (Covid-19).
"Dalam pandemi ini, dikhawatirkan program nasional penurunan stunting dan penanggulangan gizi buruk tidak dapat terlaksana dengan baik," ujar mantan Asisten Deputi Ketahanan Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak, dan Kesehatan Lingkungan, Kemenko PMK, Media Octarina, dalam diskusi yang digelar Habibie Institute for Public Policy and Governance (HIPPG), Kamis (14/5).
Dalam kondisi sekarang, Posyandu tidak lagi beroperasi. Sementara, Puskesmas terbatas. Padahal, untuk mencegah malnutrisi yang menyebabkan stunting, deteksi dini seperti pemantauan pertumbuhan rutin di fasilitas kesehatan memiliki peran krusial.
Baca juga : Ketua MPR Bantu Mahasiswa Perantau yang Terdampak Covid-19
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Damayanti Rusli Sjarif menambahkan, kebijakan "di rumah saja" dan menjaga jarak fisik menyulitkan pemantauan pertumbuhan balita. "Apabila tidak cepat dideteksi melalui pengukuran berat badan, panjang badan, hingga lingkar kepala, anak-anak bisa menderita malnutrisi kronis hingga menjadi stunting," tuturnya, dalam diskusi yang sama.
Selain soal pemantauan, isu refocusing anggaran, yang membuat berkurangnya dana untuk implementasi program nasional stunting di daerah juga dinilai akan mempersulit pencapaian target ini. Selain itu, risiko masalah gizi akut dan kronis juga berpotensi meningkat akibat menurunnya akses dan daya beli masyarakat terhadap pangan bergizi akibat pandemi Covid-19.
Dokter Spesialis Anak dokter Rachmat Sentika memebeberkan, agar target penurunan angka stunting nasional tetap tercapai, dibutuhkan modifikasi strategi kebijakan yang dapat diimplementasikan di tingkat daerah. Dengan begitu, terjadinya malnutrisi bisa dicegah dan masa depan anak-anak Indonesia terselamatkan di tengah pandemi ini.
Baca juga : Kemhan Sebar 2.500 Makanan Siap Saji Untuk Tim Medis Covid-19
Salah satunya, penggunaan media digital untuk pencegahan stunting. "Contohnya penggunaan teknologi digital untuk memantau status gizi anak di rumah," tuturnya.
Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan Dhian Probhoyekti menyebut, imbas dari kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pihaknya meminimalisir kunjungan masyarakat ke fasilitas layanan kesehatan dan mengutamakannya untuk yang bersifat mendesak dan gawat darurat. "Kami menyeimbangkannya dengan rencana modifikasi pelayanan seperti kunjungan rumah bagi sasaran berisiko, konseling virtual, edukasi masyarakat, hingga komunikasi melalui grup di media sosial," tuturnya.
Pelayanan itu dilakukan untuk balita gizi kurang, balita gizi buruk, ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK), ibu hamil dengan anemia, hingga remaja putri dengan anemia. Selain itu, Dhian berharap, masyarakat tetap memberikan ASI pada bayi, makanan sesuai pedoman gizi seimbang pada anak, cuci tangan dan PHBS, hingga melakukan aktivitas fisik. Selain itu, masyarakat diimbau untuk segera menghubungi kader atau fasyankes apabila anak mengalami penurunan nafsu makan, penurunan berat badan, maupun gangguan kesehatan lainnya.
Baca juga : Tren Isu Ketahanan Pangan Menanjak Saat Pandemi Covid-19
Menutup diskusi, Direktur Eksekutif HIPPG Dr. Widya Leksmanawati Habibie menekankan pentingnya protein hewani dan nutrisi yang cukup untuk menjaga gizi anak selama masa pandemi. Diskusi Kesiapan Daerah dalam Penanganan Pandemi COVID-19 dan Prioritas Penurunan Stunting akan terus diadakan setiap hari Rabu dan Jumat untuk memfasilitasi sesi sharing maupun koordinasi antarlembaga yang terus berperan aktif dalam menjaga kesehatan anak-anak Indonesia. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya