Dark/Light Mode

Survei Polmatrix Indonesia

6 Kepala Daerah Diprediksi Berebut Kursi RI-1 di 2024

Jumat, 15 Mei 2020 03:39 WIB
Dari kiri: Anies Baswedan, Ganjar Prabowo, dan Ridwan Kamil (Foto: Istimewa)
Dari kiri: Anies Baswedan, Ganjar Prabowo, dan Ridwan Kamil (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Enam figur produk pemilihan kepala daerah (pilkada) diprediksi bakal bersaing berebut kursi RI -1 di Pilpres 2024. Hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan Polmatrix Indonesia 1-7 Mei 2020, dengan jumlah responden 2 ribu orang yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Pemilu 2024 diprediksi menjadi pertarungan elite produk pilkada langsung. Ada enam figur yang menguasai enam besar elektabilitas calon presiden,” kata Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam keterangan tertulisnya, kemarin. 

Dendik mengatakan, habisnya masa kekuasaan Jokowi pada 2024, tersisa Prabowo dan Sandiaga Uno yang masih berpeluang maju kembali. Mereka akan ditantang sejumlah kepala daerah yang pengaruh politiknya terus meningkat. 

Baca juga : Hasil Survei Polmatrix: Kepala Daerah Kuasai 6 Besar Kandidat Capres, PDIP dan PSI Menguat

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat elektabilitas 13,7 persen. Diikuti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 12,8 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 7,9 persen, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 5,6 persen, Tri Rismaharini 3,0 persen dan Nurdin Abdullah 1,0 persen. 

Menurut Dendik, tingginya elektabilitas para kepala daerah membuktikan berjalannya proses demokrasi dan desentralisasi di Indonesia. Posisi mereka sebagai pemimpin pemerintahan di daerah membuat kedekatan dengan masyarakat menguat dibanding sosok politik nasional. “Sebut saja figur Ketua DPR Puan Maharani yang kerap disebut-sebut sebagai penerus kepemimpinan di PDIP hanya meraih elektabilitas 1,1 persen, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 2,7 persen,” ujarnya. 

Dendik menyebut, di antara para elite politik ada juga nama sejumlah menteri Jokowi, seperti Erick Thohir (3,6 persen) dan Mahfud MD (1,6 persen). Sementara, Prabowo masih menduduki elektabilitas tertinggi sebesar 18,9 persen, sedangkan Sandi berada pada posisi empat dengan elektabilitas 8,6 persen. Peluang keduanya masih terbuka lebar mengingat masih tingginya elektabilitas Partai Gerindra yang berada di bawah PDIP dan makin jauh meninggalkan Partai Golkar. “PDIP diprediksi kembali unggul pada Pileg 2024, yang berarti bisa berkuasa tiga periode berturut-turut sejak 2014, memecahkan rekor sejak reformasi,” jelasnya. 

Baca juga : Suara PPP Diprediksi Terseok-seok Di 2024

Selain itu, elektabilitas PDIP yang meroket hingga 33,3 persen menjadikannya sebagai partai politik yang kuat di Indonesia. Gerindra menyusul 13,7 persen dan Golkar 9,2 persen. Partai-partai berbasis keislaman didominasi oleh PKB (6,2 persen) dan PKS (5,4 persen), sedangkan PAN merosot tinggal 2,2 persen. Perpecahan yang membayangi PAN ditandai dengan rencana Amien Rais mendirikan partai baru ditengarai berpengaruh terhadap elektabilitas PAN. Sedangkan PPP (1,5 persen) makin terancam hilang dari percaturan politik. 

Partai-partai nasionalis menduduki posisi papan tengah, yaitu PSI (4,3 persen), Nasdem (4,1 persen) dan Demokrat (3,8 persen). “Tingginya elektabilitas PSI disumbang dari sikap kritis terhadap Gubernur DKI Anies Baswedan, di samping program kerakyatan yang agresif selama pandemi corona,” jelasnya. 

Pada posisi papan bawah terdapat Perindo (1,1 persen), Hanura (0,9 persen), Berkarya (0,3 persen), PBB (0,2 persen), Garuda (0,1 persen) dan PKPI (0,1 persen). “Keberadaan partai-partai ‘gurem’ ini bakal makin terancam jika muncul pendatang baru, seperti partai besutan Amien Rais dan partai baru pecahan PKS,” pungkasnya. 

Baca juga : China Ajak Indonesia Kembangkan Vaksin Covid-19

Pada survei terhadap elektabilitas capres, nama-nama lain hanya meraih kurang dari 1 persen dan sisanya tidak tahu/ tidak menjawab 18,1 persen. Sedangkan pada survei terhadap elektabilitas partai politik, masih terdapat responden yang tidak tahu/tidak menjawab sebesar 13,6 persen. Survei Polmatrix Indonesia dilakukan 1-7 Mei 2020, dengan jumlah responden 2.000 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Metode survei dilakukan dengan menghubungi melalui sambungan telepon terhadap responden survei sejak 2019 yang dipilih secara acak. Margin of error survei sebesar 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. [EDY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.