Dark/Light Mode

Jika Salah Pilih Ketua Umum

Suara PPP Diprediksi Terseok-seok Di 2024

Sabtu, 9 Mei 2020 06:20 WIB
Mukernas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) beberapa waktu lalu. (Foto: Rizku Syahputra/RM)
Mukernas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) beberapa waktu lalu. (Foto: Rizku Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diprediksi bakal terseok-seok di Pemilu 2024 jika tidak menemukan pemimpin yang pas saat Muktamar nanti.

Hal itu disampaikan pengamat politik yang juga akademisi Universitas Tangjungpura Pontianak, Ireng Maulana pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Wakil Menag Dan Wantimpres Bisa Bersaing Dengan Suharso

Menurutnya, beragam pekerjaan rumah masih menumpuk. Mulai dari persoalan kepengurusan, baru keluarnya mantan Ketum Romahurmuziy alias Romy dari penjara, hingga melekatnya kesan PPP sebagai partai kolot dan tua.

Sementara, zaman terus berubah. “Sebenarnya PPP belum defisit dalam regenerasi kepemimpinan, seperti Golkar yang pernah sama-sama berpolitik di zaman Orde Baru, PPP termasuk partai lama yang masih punya cadangan calon pemimpin,” ujar Ireng.

Baca juga : Lancar Hingga Pekan Kedua, Ketum PSSI Apresiasi Shopee Liga 1 2020

Ireng menyarankan, sebaiknya PPP mulai mengeksplore kader baik di pusat hingga di daerah. Baik itu kader sejak zaman Orde Baru hingga yang paling baru. Masalahnya, jika kader PPP tidak bersatu dan tidak berinovasi akan sulit berkompetisi.

“Sekarang PPP harus yakin dengan kader-kader sejatinya, dan figurnya bisa siapa saja yang kapabel dan handal. Di masa yang akan datang, prediksi kita PPP akan lebih memerlukan Ketum yang mau mengajak semua potensi partai untuk merakit ulang eksistensi PPP sebagai partai aspirasi umat Islam,” katanya.

Baca juga : Fernando Sitorus Terpilih Ketum PGSI DKI Jaya Periode 2020-2024

Ireng beranggapan, jika tidak ada daya tarik baru dari PPP, maka partai berlambang Kabah ini bisa wassalam di Pemilu 2024. PPP sebagai partai pilihan ber basis pemilih Islam, harus diper kokoh. Selain itu, harus mampu melihat dinamika perpolitikan yang menghendaki kebaruan. Terutama 2024.

Seperti diketahui, suara PPP terus merosot dari setiap pemilu. Di Pemilu 2014 PPP mengantongi 8.157.488 atau 6,53 persen suara. Di Pemilu 2019, melorot menjadi 6.323.147 atau 4,52 persen suara. Perolehan suara PPP nyaris menyentuh ambang batas parlemen. Selain itu, jadwal Muktamar PPP hingga saat ini belum jelas. Apa itu setelah pilkada serentak, atau sebelumnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.