Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Kasus penyebaran hoaks di Indonesia kian hari kian massif. Data yang dihimpun Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menemukan, terdapat 800.000 situs penyebar hoaks.
Baru-baru ini, tengah beredar kabar foto di berbagai platform media sosial yang menyebut bahwa Presiden Jokowi mengenakan sepatu di dalam Masjid Baiturrahim, di Kompleks Istana Kepresidenan saat meninjau persiapan menuju tatanan normal baru yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Setelah ditelusuri, gambar yang tersebar itu adalah hoaks.
Baca juga : Anies Pastikan Siswa DKI Tak Masuk Sekolah, Sampai Situasi Aman
Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susetyo menyesalkan hal ini. Menurutnya, maraknya berita hoaks menunjukkan etika yang kian buruk dalam bermedia sosial. "Marak berita hoaks dengan menggunakan rekayasa foto dan data berdasarkan informasi yang tidak tepat menunjukan etika media sosial semakin buruk," kata Romo Benny kepada RMco.id, Minggu (7/6).
Mestinya, lanjut Romo Benny, media sosial menjadi sarana memajukan nilai kemanusiaan dan mempererat persaudaraan. Serta sarana tumbuh kembangnya berbagi ide dan gagasan. Menggunakan media sosial harus mengedepan etika kepantasan publik. Dalam menyampaikan pesan atau gagasan, juga harus berdasar fakta, data, serta informasi yang benar.
Baca juga : Rawat Pancasila dengan Perangi Hoaks dan Pererat Persaudaraan
Media sosial bukan malah digunakan untuk menebarkan narasi kebencian, apalagi merusakan persatuan. "Mengembalikan kembali media sosial sebagai sarana memajukkan kemanusian bukan sebagai alat menghancurkan martabat kemanusian," imbau Benny.
Dia yakin, penebar hoaks yang memicu peperpecahan tak mengamalkan Pancasila. Sebab, Pancasila mengajarkan persatuan bangsa dan tidak menerbakan virus kebencian yang berbau SARA. "Insan yang mengamalkan Pancasila memiliki pengetahuan dan takut akan Tuhan. Sehingga menghindari penyebaran berita hoaks yang memicu perpecahan dan merusak persatuan," pungkas rohaniawan Katolik ini. [FAQ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya