Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kritis, Asbun, Atau Kriminal?

Gerung Tamsilkan Pancasila Itu Ganja

Sabtu, 17 November 2018 13:09 WIB
Rocky Gerung (Foto: IG rocky_gerung.ig)
Rocky Gerung (Foto: IG rocky_gerung.ig)

RM.id  Rakyat Merdeka - “Seluruh Pancasila itu bisa diringkes dalam satu ayat…yaitu bau ganja. Sama sensasinya menikmati 5 Sila itu dengan menikmati ganja di 3.500 ketinggian gunung Yala Peak. Karena anda akan damai. Cukup dua lembar daun ganja dan seluruh dunia ini akan jadi Pancasilais.” Begitu antara lain kutipan Rocky Gerung yang videonya viral, kemarin itu. Apakah pernyataan ahli filsafat Universitas Indonesia (UI) ini bagian dari sikap kritisnya? Apa ini hanya “asbun” alias asal bunyi? Atau omongan ini bisa dianggap kriminal? Netizen ramai membincangkannya.

Video itu kali pertama di-pos­ting oleh akun @narkosun di Twitter pada 15 November. Dia menyertakan link Youtube. Kemudian memberi caption: “Terlalu,... Rocky Gerung menyamakan Pancasila dengan ganja. Pak Gerung, Pancasila itu kesepakatan para ulama dan pejuang kemerdekaan dulu. Bukan sembarangan. Dengan Pancasila menyatukan keberagaman di Indonesia. Kamu bisanya cuma menghina dan menghina.” Hingga Jumat (16/11) pukul 12 malam, postingan itu sudah dikomentari oleh 387 netizen. Salah satunya, Rocky sendiri. Lewat akun @rockygerung, dia mengomentarinya. “Menggoreng itu pakai minyak. Bukan air kolam,” cuitnya. @narkosun lekas membalasnya. “Meracau itu tak perlu professor, cukuplah seorang provokator,” balasnya. 

Baca juga : Ibu Iriana Pantas Jadi Ibu Panutan

Kebanyakan netizen menyerang Rocky. “Ehmmm... kitab suci dibilang fiksi, Pancasila disamakan dengan ganja. Aparat masih tetap mau diam?” cuit @anggrekmatahari, mengorek “dosa lama” Rocky. Akun @pananggangan menyebut, apa yang dikatakan Rocky kontradiktif. “Pancasila itu udah dasar hukum ganja itu sesuatu yang dilarang hukum,” cuitnya. Ada juga yang menyebut Rocky melanggar hukum. Kriminal. Soalnya, menyamakan Pancasila dengan ganja, berarti menghina Pancasila. “Tidak menangkap orang yang menghina Pancasila (simbol negara) siapakah yang dapat menjaga martabat PANCASILA?” cuit @sSumarna1933 ujarnya sambil me-mention @BareskrimPolri, @DivHumas_Polri, dan @CCICPolri. 

Namun, ada juga yang masih membela Rocky. Menurutnya, dosen UI itu hanya memberi perumpaman tentang ketenangan yang didapat ketika mengamalkan Pancasila dengan ganja. “Tergantung otak manusianya yang bisa memahami ucapan @rockygerung. Kalau otaknya dungu pasti akan diartikan secara dungu. Malah digoreng goreng biar jadi fitnah. Kalau cerdas pasti juga akan dimaknai secara cerdas pula,” kicau @givandol08. “Pikiran mengalami kemiskinan struktural. Nggak ngerti satire,” cuit @kalskad. 

Baca juga : Komisaris Utama Bank Mandiri Ikut Diperiksa KPK

Sementara itu Guru Besar Ilmu Politik UI Prof Budyatna bersikap netral. Dia menyerahkan cuitan Rocky kepada persepsi masing-masing. “Itu cuitan kritis, asbun, atau kriminal, silakan ditafsirkan sendiri,” ujarnya. Namun, menurutnya, tidak pantas menyamakan dasar negara dengan narkoba seperti ganja. “Tidak patut rasanya. Apa pun pesannya, tidak pantas dasar negara disamakan dengan ganja,” sesalnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.